155 Titik Api di Riau, Kabut Asap Mulai Ganggu Pelayaran

kabut asap di Riau
Sumber :
  • ANTARA/Fachrozi Amri
VIVAnews
Simbol Harmoni Bali dan Tionghoa, Atraksi Barong Landung Bakal Dipentaskan di Desa Penglipuran saat Imlek
- Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau terus meluas. Asap bahkan mulai menganggu aktivitas pelayaran karena jarak pandang terbatas.
Tempat Nongkrong Asyik untuk Weekend? Dapatkan Rekomendasi dari Sabrina via WhatsApp!

Sejak sepekan terakhir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti jalur pelayaran di Pelabuhan Sungai Dukuh. Kapal tujuan Pekanbaru menuju Dumai dan Pulau Bekangkalis diminta waspada karena jarak pandang yang mulai berkurang.
Alex Pastoor Melepas Status 'Camat' Thom Haye


Meski belum ada jadwal pelayaran yang terganggu, tapi administrator Pelabuhan Sungai Duku meminta seluruh nakhoda waspada bila kondisi udara kian memburuk. Kapal diminta mengurangi kecepatan untuk menghindari tabrakan. Polusi udara juga menganggu aktivitas warga di perairan yang bermuara ke Selat Malaka.

Cuaca panas yang melanda wilayah Riau menyebabkan kebakaran hutan dan lahan terus meluas. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirakan, cuaca panas  masih akan berlangsung hingga 3 bulan kedepan.

Koondisi ini terjadi karena wilayah Riau berada di posisi garis ekuator yang menyebabkan Riau memiliki tipe hujan advetorial atau lebih dikenal memiliki dua puncak hujan. Pada Maret sampai April dan November hingga Desember.
 
Tingginya suhu panas akibat banyak warga yang membuka lahan dengan cara membakar lahan dan menimbulkan kabut asap. Dari pantauan BMKG Pekanbaru melalui satelit Terra dan Aqua, saat ini terdapat 155 titik panas di berbagai wilayah Provinsi Riau.

"Tingginya suhu panas membuat jumlah titik api meningkat. Ini tentu membuat kabut asap meluas," kata Staf Analisa BMKG Pekanbaru, Indah Desy Nigraha, Senin 10 Febuari 2014.

Laporan: Muhammad Arifin/ tvOne Pekanbaru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Proyek Strategis Nasional di Kawasan Pantai Indah Kapuk 2 Hanya yang Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland

Pengembangan wilayah berbasis hijau dengan rencana luas lebih kurang 1.755 Ha dinamakan "Tropical Coastland".

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025