Kronologi Meninggalnya Suami Khofifah
- Antara/ Hadiyanto
VIVAnews - Indar Parawansa, suami dari mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Khofifah Indar Parawansa, meninggal dunia.
Indar Parawansa ditemukan meninggal di kamar Hotel Dely Baru, Jalan S. Parman, Besusu Tengah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Indra Parawansa pertama kali ditemukan meninggal oleh Anggi (29 tahun), salah seorang resepsionis di hotel tersebut, pada pukul 21.30 WITA, Rabu 15 Januari 2014.
Saat itu, Anggi bermaksud mengingatkan Indar yang menginap di kamar nomor 2, bahwa masa menginapnya sudah selesai. Indar check in di Hotel Dely Baru sekitar pukul 15.30 WITA pada hari Selasa, 14 Januari.
Namun saat dibangunkan Indar sudah terbujur kaku dengan kondisi wajah memucat. Saat itu juga Anggi memberitahukan kepada pemilik hotel bahwa tamu di kamar tersebut sudah meninggal dunia. Pemilik hotel lalu menghubungi polisi.
"Waktu saya bangunkan Pak Indar sudah kaku. Saya baru sadar kalau tamu ini sudah meninggal dunia," kata Anggi. Saat ditemukan, mulut Indar Parawansa berbusa.
Polisi lalu bekerja cepat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Awalnya, polisi belum mengetahui kalau mayat tersebut adalah Indar Parawansa, suami mantan calon Gubernur Jawa Timur. Petugas baru mengetahui setelah diberitahu wartawan.
Rofiq Kurdi, mantan tim sukses Khofifah pada pemilu gubernur Jawa Timur tahun lalu, kepada VIVAnews, Rabu malam, 15 Januari 2013, mengatakan Indar telah seminggu terakhir sakit.
"Indar Parawansa meninggal dunia akibat sakit diabetes di rumah sakit Palu, Sulawesi," kata Rofiq.
Dia mengatakan, rencananya jenazah akan diterbangkan ke rumah duka di Jalan. Jemur Sari VIII/24, Surabaya. Indar akan dimakamkan pagi ini di kompleks pemakaman keluarga di Kawasan Wonocolo.
Indar Parawansa yang juga dikenal dengan nama Daeng Beta ini dilahirkan di Palu, 26 Juli 1960. Dia sempat menjadi calon bupati Takalar 2012 silam.
Semasa di Yogyakarta, Indar menikah dengan Khofifah, dan dikaruniai empat orang putra. Setelah menamatkan Program Pasca Sarjana di UGM, Daeng Beta melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar doktoral di bidang lingkungan hidup.
Laporan : Abdy Mari, Palu