Daya Saing untuk Pertanian Berkelanjutan

Bulan Produktivitas dan Mutu Nasional,
Sumber :
VIVAnews
Naturalisasi Ole Romeny Diungkap Menpora Dito, Kapan Bisa Bela Timnas Indonesia, Ternyata...
– Era globalisasi mengisyaratkan terbukanya peluang interaksi antar negara baik disektor ekonomi, sosial dan budaya. Kompetisi perdagangan antar negara semakin ketat. Dengan penduduk 200 juta lebih atau 43 persen dari jumlah penduduk ASEAN, pasar Indonesia dilihat sangat mengiurkan dan menjanjikan.

Hasil Rekapitulasi Pilkada: Pramono-Rano Ungguli RK-Suswono di Jakarta Utara

Kondisi ini tentunya menuntut Indonesia semakin mempersiapkan diri untuk menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan diterima di pasar Internasional. Kebijakan penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Manufacturing Practices (GMP), dan Good Handling Practices (GHP), merupakan harga mutlak yang bertujuan menghasilkan produk-produk pertanian yang bermutu serta memiliki daya saing.
DPR RI Sahkan 5 Orang Pimpinan KPK, Setyo Budiyanto Jadi Ketua


Presiden Republik Indonesia ke-2 menetapkan bulan Nopember sebagai Bulan Produktivitas dan Mutu Nasional, sebagai hasil Konvensi Nasional Standardisasi dan Penerapan Pengendalian Mutu.


Bulan Produktivitas dan Mutu Nasional  diperingati secara reguler setiap tahunnya oleh Kementerian Teknis untuk mendukung produktivitas dan  mutu nasional.


Tujuan dari adanya Bulan Produktivitas dan Mutu Nasional diantaranya :

1.    Menumbuhkan dan mendorong motivasi, kreativitas, dan partisipasi masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dalam upaya meningkatkan daya saing produk pertanian

2.    Meningkatkan motivasi pelaku usaha dalam meningkatkan kinerja pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.

3.    Meningkatkan interaksi berbagai pihak terkait untuk peduli mutu serta memberikan informasi aktual seputar mutu dan standardisasi kepada masyarakat luas.


Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pada Kemilau Daya Saing Produk Pertanian yaitu pelaku usaha, swasta pengelola CSR, pemerintah pusat dan daerah, Lembaga Penilai Kesesuaian (Laboratorium Pengujian, Lembaga Sertifikasi, Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat dan Daerah), asosiasi/organisasi, Lembaga Swadaya (NGO) dan masyarakat umum.


Berdasarkan hal itu, Kementan mengadakan acara yang bertema “Daya Saing untuk Pertanian Berkelanjutan” 29-30 November 2013, bertempat di  Gedung SMESCO/UKM Gallery, Jl. Gatot Subroto Kav. 94, Pancoran, Mampang Prapatan dan Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading. Dalam acar tersebut akan diisi dengan beragam kegiatan diantaranya, pameran, talkshow, puncak acara, workshop PMHP, workshop jaminan varietas beras, workshop APHP dan demo.


Untuk bidang pameran ini menjadi ajang promosi dan upaya menggalang kebersamaan daerah dalam  meningkatkan mutu dan daya saing produk pertanian. Dengan peserta pameran adalah Pemda, Perusahaan Swasta, Lembaga Sertifikasi, Laboratorium Pengujian, OKKP-D, Eselon I Lingkup Kementan, Pelaku Usaha.


Sementara bidang talkshow ini akan memberikan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak untuk menerapkan program peningkatan daya saing produk pertanian khususnya peningkatan keamanan pangan dan peningkatan mutu produk pertanian dengan tema “Akselerasi peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui penjaminan mutu keamanan pangan produk pertanian”. Selain itu emberikan edukasi kepada masyarakat luas untuk mengkonsumsi pangan yang aman dan bermutu, dan disiarkan melalui media televisi.


Dalam bidang workshop terdiri atas, PMHP yaitu meningkatkan kompetensi Pengawas mutu Hasil Pertanian dalam melakukan pengawasan keamanan pangan dan menyusun program pengembangan pengawasan keamanan pangan. Untuk APHP sebagai Jaminan Varietas Beras Berlabel.


Di acara puncaknya akan diisi rangkaian kegiatan meliputi : penyerahan Sertifikat Jaminan Mutu, Launching logo Otoritas Keamanan Pangan Organik (OKPO) dan Penganugerahan Produk Pertanian Berdaya Saing 2013. Dan di bidang demo /peragaan akan diperkenalkan dan diinformasikan kepada masyarakat luas terkait dengan penanganan keamanan produk pangan, seperti, Pengujian kualitatif (rapid test) produk pangan hasil pertanian dan Olahan produk berbahan dasar kakao fermentasi.
(Webtorial)





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya