Sosok Bunda Putri di Mata Faisal Basri
Selasa, 22 Oktober 2013 - 11:33 WIB
Sumber :
- Seruu.com
VIVAnews
- Bunda Putri alias Non Saputri rupanya bukan sosok asing bagi ekonom Faisal Basri. Faisal mengenal ibu satu anak itu sebagai sosok yang luwes dan memiliki relasi sangat luas, termasuk dengan pejabat tinggi negara.
Nama Faisal yang pernah aktif di lembaga kajian ekonomi INDEF menyeruak seiring munculnya sosok Bunda Putri dalam persidangan kasus suap kuota impor sapi yang melibatkan sejumlah petinggi PKS. Wajahnya bersama Bunda Putri beredar dalam sebuah bingkai foto.
Nama Faisal yang pernah aktif di lembaga kajian ekonomi INDEF menyeruak seiring munculnya sosok Bunda Putri dalam persidangan kasus suap kuota impor sapi yang melibatkan sejumlah petinggi PKS. Wajahnya bersama Bunda Putri beredar dalam sebuah bingkai foto.
Kepada
VIVAnews
, Faisal tidak menampik dekat dengan sosok Bunda Putri. Bahkan beberapa kali ia terlibat dalam proyek dengan wanita berambut pendek itu. Agar tidak simpang siur, Faisal menuliskan kedekatannya dengan Bunda Putri dalam blognya. "Saya tidak mungkin melayani satu per satu pertanyaan wartawan atau pertanyaan di twitter, atau muncul di sana atau di sini, makanya saya tulis di blog yang bisa dibaca semua," kata Faisal.
Dalam tulisannya itu, Faisal menuliskan secara runtut awal perkenalannya dengan perempuan berkaca mata tersebut.
"Saya pertama kali bertemu Bunda Putri tahun 2007 di coffee shop hotel Le Meridien, diperkenalkan oleh Kosasih yang juga baru saya kenal ketika itu," kata Faisal. Perkenalannya dengan Kosasih sendiri lewat Azwar Zulkarnaen, rekannya di Pergerakan Indonesia. Kosasih dan Azwar berkecimpung dalam bisnis tambang batubara.
"Bunda Putri menemui saya setelah bertemu dengan seorang menteri Somalia yang sedang berkunjung di Jakarta. Entah apa urusannya, Bunda Putri tak bercerita. Saya diajak bertemu Bunda Putri oleh Azwar karena menurutnya Bunda Putri hendak memberikan gambaran tentang peta politik di Jakarta. Kala itu saya berniat mengikuti konvensi bakal calon gubernur Jakarta yang diselenggarakan oleh PDI-Perjuangan. Menurut Azwar, Bunda Putri adalah anak dari Ahmadi, ketua DPD Golkar Jakarta di zaman Soeharto," beber Faisal.
Pertemuan berlangsung singkat karena malam menjelang larut. Tak banyak yang dibicarakan. Analisis Bunda Putri tentang peta politik Jakarta pun, di mata Faisal, tak ada yang baru dan kontak tak berlanjut. Faisal malah lebih banyak meminta nasihat politik dari Sarwono Kusumaatmaja, sejak dulu hingga pilkada 2012 yang lalu.
Setelah cukup lama tak bertemu, staf Bunda Putri bernama Rudi mengundang Faisal bertemu Bunda Putri di coffee shop hotel Grand Hyatt. Faisal lalu diperkenalkan dengan orang-orang yang lebih dulu tiba dan beberapa orang dari Petronas Malaysia. Sempat juga bertemu dengan Marzuki Usman, mantan menteri pariwisata, tapi ia tak ikut dalam pertemuan.
"Kesan saya Bunda Putri sudah kenal lama dan cukup akrab dengan Marzuki Usman. Dengan berjalannya waktu, saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri betapa luas relasi Bunda Putri. Pada acara ulang tahun Bunda Putri saya bertemu dengan Andi Malarangeng dan beberapa pejabat," tutur Faisal.
Faisal juga pernah juga diajak bertemu dengan Purnomo Yusgiantoro di ruang VIP bandara Supadio, Pontianak. "Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Pak Pur, sekali di kediamannya. Di rumah Bunda Putri di Pondok Indah berjejeran foto Bunda Putri dengan para pejabat. Tak pelak lagi, Bunda Putri memang kenal banyak orang penting di negeri ini," kata Faisal. (eh)
Halaman Selanjutnya
Kepada