VIVAnews- Hari ini sidang lanjutan pembunuhan Munir dengan tersangka utama Muchdi Pr, menghadirkan saksi ahli di bidang informasi teknologi. Saksi itu bernama Jhon Torino, 31 tahun.
Menurut dokumen yang diterima VIVAnews, Jhon Torino berperan penting membongkar hard disk yang disita kepolisian dari ruang kerja Deputi V Badan Intelejen Negara (BIN). Data hard disk merek SEAGATE ST 320014 A no seri: 5-JZEZ-5 SE yang sudah dihancurkan datanya, berhasil dipanggil ulang.
Dari sini, terkuak data penting berupa alamat amplop yang ditujukan ke Direktur PT Garuda Indonesia. Di sudut kiri atas tertulis Badan Intelejen Negara dengan nomer R-451/VII/2004. Tanggal saat surat itu ditulis 24 Juli 2004 pukul 14.33 WIB waktu komputer.
Data lain yang berhasil diungkap dari hard disk komputer Deputi V BIN adalah nama Polly dengan nomer telepon 08159202267 yang dibuat tanggal 1/1/1601 jam 14.33 WIB.
Data lain yang berhasil dipanggil ulang adalah surat yang di sudut kiri atas tertulis Badan Intelejen Negara dan ditujukan Kepada Yth Dirut PT Garuda Indonesia di Jakarta. Surat itu dibuat bulan Juli 2004 dan bersifat rahasia perihal rekomendasi personil tim pengamanan internal atas nama Pollycarpus BHP, pilot Garuda dengan NIP: 522659.
Surat ini dibuat Wakil Kepala BIN Drs As’at Said Ali dan ditembuskan ke Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
Keberadaan nomer telepon seluler Pollycarpus di daftar telepon Deputi V BIN, melemahkan argumen Muchdi dan Polly bahwa keduanya tak saling mengenal. Sejak persidangan digelar, mantan Danjen Kopasus ini berkeras tak mengenal Polly. Polly pun menyampaikan pendapat serupa.
Sementara, penemuan data surat resmi BIN berisi rekomendasi ke Dirut Garuda Indonesia Indra Setiawan, membuktikan memang benar surat itu ada. Surat ini menurut Indra hilang saat mobilnya dibobol maling di masjid hotel Sahid, 31 Desember 2004 silam.