Bagir Manan: Jurnalis Liput Konflik Harus Perhatikan Posisi
Rabu, 26 Juni 2013 - 11:53 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews -
Ketua Dewan Pers, Bagir Manan menyatakan kekerasan dalam bentuk apapun, termasuk kepada wartawan, sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi. Bagir meminta penegak hukum untuk mencegahnya.
"Kekerasan itu sangat tidak pantas," kata Bagir saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu 26 Juni 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Air Tajin Ampuh Turunkan Berat Badan Hingga 5 Snack Rendah Kalori di Minimarket Bikin Diet Aman
"Saya sudah berkali-kali ingatkan jika konsentrasi di tengah konflik, perhatikan perlengkapanya, di mana berdiri. Pukulan (di tengah-tengah massa) itu tidak khusus ditujukan kepaada wartawan. Itu yang paling penting," jelasnya.
Sebelumnya, wartawan TRANS7, Anton Nugroho menjadi korban ketika meliput demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak di Jambi, Senin 17 Juni 2013. Mata sebelah kanan Anton terkena selongsong peluru gas air mata.
Selain Anton, seorang fotografer harian Mata Publik Ternate, Roby Kelery, juga tertembak saat meliput aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM di Ternate, Maluku Utara.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya sudah berkali-kali ingatkan jika konsentrasi di tengah konflik, perhatikan perlengkapanya, di mana berdiri. Pukulan (di tengah-tengah massa) itu tidak khusus ditujukan kepaada wartawan. Itu yang paling penting," jelasnya.