Siswa Berprestasi Versi Habibie Tingkatkan Sinergi
Minggu, 12 Mei 2013 - 18:51 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Lima belas tahun tak bertemu, akhirnya para alumni penerima beasiswa program Habibie berkumpul kembali dalam acara 'Reuni Akbar 2013 Punakarya Siswa Program Habibie'.
"Sekitar 400 peserta, alumni dari angkatan 1982-1996. Lulusan dari berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Jerman, Belanda, Jepang, Perancis, Australia, dan Kanada," ujar Ketua Panitia Reuni Akbar Punakarya Program Habibie, Arif Budi Suyono saat ditemui di Gedung Arsip, Minggu 12 Mei 2013.
Arif menjelaskan reuni lintas negara dan program ini merupakan kali pertama mereka lakukan. Lebih lanjut Arif membeberkan tujuan reuni ini untuk meningkatkan sinergi dan membentuk jaringan antar alumni demi kemajuan di bidang IPTEK dan ESDM.
"Memang belum merumuskan secara khusus, karena kita mulai dari membentuk jaringan terlebih dahulu, setelah itu akan mendengarkan masukan dari alumni. Kami juga bacakan deklarasi-deklarasi alumni," tambahnya.
Meski demikian, pendiri sekaligus penggagas program, Prof. Dr. Ing Bacharuddin Jusuf Habibie tak dapat hadir karena sedang berada di Jerman. Mereka hanya dapat melakukan pembicaraan teleconference pukul 07.00 nanti.
Punakaryasiswa Program Habibie, dulu dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk menjaring siswa-siswa berprestasi. Siswa yang lolos melakukan tes akan dikirim ke luar negeri seperti Amerika, Jerman, Jepang, Kanada, Australia, Inggris, Perancis, dan Belanda untuk program S1.
Program sepeti Overseas Fellowship Program (OFP), Sciene and Tecnologi Manpower development program (STMDP) pun disiapkan untuk sedikit siswa yang lolos seleksi. Sayangnya, program itu terhenti pada tahun 1996 karena terjadi krisis moneter.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Punakaryasiswa Program Habibie, dulu dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk menjaring siswa-siswa berprestasi. Siswa yang lolos melakukan tes akan dikirim ke luar negeri seperti Amerika, Jerman, Jepang, Kanada, Australia, Inggris, Perancis, dan Belanda untuk program S1.