Kisah Soeharto Hendak Ditipu "Guci Wasiat" dari Belanda
Jumat, 29 Maret 2013 - 07:13 WIB
Sumber :
- Wikimedia Commons
VIVAnews
– Masih ingat proyek
blue energy
yang bikin heboh pada tahun 2008? Penemuan yang sempat dipresentasikan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu diklaim dapat mengubah air menjadi bahan bakar. Namun di kemudian hari, proyek tersebut ternyata gagal. Nah, penawaran inovasi teknologi yang belum jelas keampuhannya semacam ini ternyata juga pernah terjadi di era pemerintahan Presiden Soeharto.
Ansor Fahim, wartawan harian
Berita Yudha
yang pernah bertugas di Istana Negara pada era Soeharto, menuliskan kisah tentang “bodem korektor” atau guci wasiat, alat yang diklaim dapat menyuburkan tanah. Kisah itu ia muat dalam buku “34 Wartawan Istana Bicara tentang Pak Harto” yang diluncurkan Rabu, 27 Maret 2013.
Ansor menceritakan, suatu hari Menteri Muda Urusan Transmigrasi pada Kabinet Pembangunan III periode 1978-1983, Martono, mendatangi Presiden Soeharto di kediaman pribadinya di Jalan Cendana, Jakarta. Ia menghadap Soeharto untuk memperkenalkan tamu dari Belanda yang membawa alat “ajaib.” Tamu itu disebut Martono sebagai ahli di bidang kesuburan tanah.
Berkaca dari peristiwa tersebut, Ansor berpikir tidak mungkin Soeharto bisa ditipu atas nama teknologi canggih. “Pak Harto sangat fasih dalam sektor pertanian. Tidak mungkin diperdaya oleh peralatan-peralatan yang berkaitan dengan kebutuhan para petani,” kata dia. (eh)
Halaman Selanjutnya
Berkaca dari peristiwa tersebut, Ansor berpikir tidak mungkin Soeharto bisa ditipu atas nama teknologi canggih. “Pak Harto sangat fasih dalam sektor pertanian. Tidak mungkin diperdaya oleh peralatan-peralatan yang berkaitan dengan kebutuhan para petani,” kata dia. (eh)