Panjat Tembok, Tahanan Teroris Kabur dari Penjara
- VIVAnews/ Syahrul Ansyari
VIVAnews -- Setelah seorang tahanan teroris, Roki Aprisdianto, 29 tahun, melarikan diri dari Rutan Polda Metro Jaya, satu lagi tahanan dengan kasus serupa juga kabur. Kali ini, tahanan Rutan Kelas II Waiheru Ambon, Maluku bernama Basir Manuputty, kabur dengan cara memanjat tembok.
"Dia lari sekitar pukul 05.00 pagi. Masih gelap, hari Selasa, 6 November 2012," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis 8 November 2012.
Boy mengungkapkan yang bersangkutan saat ini masih dalam proses persidangan terkait kasus peledakan bom tahun 2011 yang lalu. Polisi meringkus Basir ditahun yang sama. "Kami bekerjasama dengan pihak rutan untuk melakukan pencarian," ujarnya.
Boy menambahkan belum ditemukan kaitan antara Basir dengan Roki. Namun polisi terus melakukan pendalaman. "Kami mengimbau yang bersangkutan segera menyerahkan diri untuk melanjutkan proses persidangan," jelasnya.
Roki dan Basir kabur di hari yang sama, meski metode mereka berbeda. Alih-alih memanjat tembok Rutan Polda Metro Jaya, Roki diduga keluar menyaru sebagai perempuan, Selasa siang pukul 13.30 WIB.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Suhardi Alius menjelaskan, berdasarkan analisis dan keterangan para petugas penjaga tahanan, Roki Aprisdianto, 29 terpidana terorisme kabur saat kumpulan wanita bercadar tersebut keluar.
"Saat itu, ada puluhan wanita yang menggunakan cadar menjenguk, kemudian yang bersangkutan berhasil keluar dengan menggunakan cadar. Diduga pakaian tersebut dibawa saat dia dibesuk oleh sesorang kemudian situasi dan kondisinya mendukung jadi bisa memungkinkan untuk kabur," ujar Suhardi, Rabu 7 November 2012.