Pangdam: Pendekatan Agama dan Adat Dapat Damaikan Papua
- ANTARA/ Spedy Paereng
VIVAnews - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, menyatakan penyelesaian persoalan di Papua harus melalui pendekatan agama, budaya dan kesetaraan. Pendekatan keamanan sudah seharusnya ditinggalkan.
"Justru sekarang kita lebih menerapkan pendekatan budaya, pendekatan agama, kemudian kesetaraan dimana kita mengajak seluruh lapisan masyarakat melalui keyakinan agamanya," kata Christian Zebua ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin 5 November 2012.
Menurutnya, melalui pendekatan agama, Papua akan damai karena tidak ada satu agamapun menganjurkan permusuhan dan melakukan pembunuhan. Sedangkan melalui budaya, kata dia, bisa disampaikan pesan-pesan persaudaraan, pesan-pesan persatuan dan kesatuan, pesan-pesan menghindari konflik, sopan dan tidak saling memusuhi.
"Kesetaraan siapa pun dari Papua punya kesempatan sama dan peluang yang sama untuk melakukan hal-hal positif kepada masyarakat, bangsa dan negara guna membangun Papua," ucapnya.
Zebua menjelaskan, tidak ada satu permasalahan yang besar di Papua. Sehingga tidak ada sesuatu yang harus ditakuti karena Papua sebenarnya adalah masyarakat Indonesia sendiri.
Adapun kejadian di Freeport dan beberapa tempat dinilai harus diatasi bersama. "Tidak perlu kita takuti," ujarnya. "Saya sebagai Pangdam Cendrawasih akan berusaha mengajak semua komponen untuk memahami dan meyakini bahwa bisa semua secara bersama bersinergi mengatasi itu. Pasti akan selesai masalah. Tidak ada kesulitan menyelesaikan masalah Papua," jelasnya.
Terkait keberadaan Organisasi Papua Merdeka, Zebua mengajak masyarakat berpikir positif dan konstruktif untuk kehidupan masyarakat Papua secara keseluruhan. "Janganlah gerakan-gerakan itu masyarakat semakin menderita. Semakin tidak mengecap kemerdekaan Indonesia. Itu yang harus kita terapkan terhadap OPM. Saya yakin ungkapan-ungkapan merdeka tersebut adalah ungkapan ketidakpuasan atau emosional," tuturnya.
Zebua menegaskan, peringatan hari Kemerdekaan OPM pada 1 Desember, adalah hal yang tidak benar. "Semua warga Papua saya kira sudah merdeka, tidak ada istilah enggak merdeka. Justru ini yang kita beri pemahaman kepada seluruh masyarakat di Papua dan seluruh komponen bangsa untuk diajak bersama-sama, ucapnya.
Menurutnya, perlu ada komunikasi dengan pihak OPM. "Kita imbau kepada mereka untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu masyarakat-masyarakat lapisan bawah dalam mencari nafkah atau mengejar ilmu pengetahuan. Ciptakanlah kondisi kondusif sehingga Papua semakin maju," katanya. (adi)