Waduk Cirata Surut Drastis, Listrik Jawa-Bali Terancam

Waduk Saguling untuk PLTA di Bandung Barat
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - Air di waduk Cirata di Cianjur, Jawa Barat menyusut drastis akibat musim kemarau tahun ini. Dari pengukur ketinggian air yang terpasang, ketinggian air di waduk Cirata terpantau turun lebih dari 10 meter.

"Kemarau panjang sangat mempengaruhi debit air dan ketinggian air di waduk Cirata. Saya khawatir ini berpengaruh terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Air," kata Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur, Bangbang Sudrajat kepada VIVAnews, Rabu 13 September 2012.

Dia menjelaskan, sumber air waduk ini disuplai oleh beberapa sungai. Namun, debit air pada tiga sungai pemasok air utama, turun hingga ribuan kubik. Ketiga sungai itu adalah Sungai Cisokan, Cibalagung, dan Cikundul. "Ketiga sungai ini awalnya debitnya ribuan liter kubik per detik, sekarang habis. Ambil contoh Sungai Cikundul debit awalnya 6380 liter per detik pantauan terakhir hanya tinggal 731 liter perdetik," ujar Bambang.

Sementara itu, Humas Pembangkit Listrik Jawa-Bali (PJB) unit Cirata, Munir, mengatakan dari delapan turbin yang ada saat ini, hanya ada tiga turbin pembangkit tenaga air yang berfungsi. Menurut dia, saat ini kapasitas maksimal tidak bisa dilakukan di PLTA Cirata. "Turbin yang dioperasikan masih belum maksimal, baru 85 Mega Watt saja setiap turbinnya, padahal kemampuannya setiap turbin menghasilkan 125 Mega Watt," katanya.

Munir menambahkan, kapasitas itu tidak bisa ditingkatkan lagi. "Kalau dipaksakan hingga kapasitas 125 Mega Watt dan turbin yang dioperasikan lebih dari tiga, air waduk Cirata bisa habis buat memutar turbin. Untuk rata-rata perhari kebutuhan ditingkatkan hingga 100 Mega Watt, itu pun untuk memenuhi kebutuhan listrik malam hari Jawa Bali," jelasnya.

Namun, Munir mengatakan dari pemantauan kondisi air di waduk Cirata masih cukup baik. Dari hasil pantauan terakhir elevasi ketinggian air waduk Cirata 211,64 meter di atas permukaan. Kondisi ini masih mampu memberikan tekanan sebagai daya dorong pemutar turbin.

Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur, Bangbang Sudrajat mengakui turunnya debit air dan ketinggian waduk Ciarata. “Kemarau panjang sangat memepengaruhi debit air dan ketinggian air di waduk Cirata,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kapala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum, tiga waduk besar di Jawa Barat kondisinya waspada. Volume aktual permukaan airnya kurang dari normal, namun masih lebih besar dari siaga kekeringan. Ketiga waduk itu adalah waduk Cirata, Saguling, dan Jatiluhur. Di tiga waduk ini terdapat selisih 187,66 juta meter kubik dari kondisi normal. (eh)

Biar Berkah, Ini Cara Cerdas Tanpa Terlibat Riba