Baku Tembak Sambut Pemilukada di Puncak Jaya
- Antara/ Marcelinus Kelen
VIVAnews – Pemilihan Bupati Puncak Jaya, yang sudah memasuki tahap pemungutan suara, Senin 28 Mei, diwarnai baku tembak antara aparat keamanan versus kelompok bersenjata. Belum diketahui apakah ada korban dalam insiden tersebut.
Dari data yang berhasil dihimpun, aksi baku tembak terjadi hanya beberapa saat setelah rombongan Kapolda Papua, Irjen B.L. Tobing, dan Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen Erwin Safitri, yang memantau langsung jalannya proses pemungutan suara, meninggalkan Bandara Mulia menuju Sentani, Jayapura.
Aksi baku tembak itu terjadi di beberapa tempat, dan diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata yang ingin mengganggu jalannya proses pemungutan suara.
Salah seorang pejabat Kodam XVII Cendrawasih yang ikut dalam rombongan Kapolda dan Pangdam mengatakan, aksi baku tembak terjadi di tiga tempat. “Hanya gangguan tembakan saja dari OPM, tapi tempatnya jauh dari Mulia. Mereka coba ganggu Pilkada,” ucap pejabat yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi baku tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata. Menurutnya, aksi itu terjadi di Tinggineri yang selama ini dikenal sebagai salah satu markas OPM.
“Aksi itu dimulai oleh kelompok bersenjata. Mereka mengeluarkan sejumlah tembakan, lalu TNI melakukan pengejaran. Belum diketahui ada korban atau tidak,” ujar Kapolres. Ia pun belum bisa memastikan kelompok pelaku penembakan.
“Di Puncak Jaya ini banyak kelompok bersenjata, dan mereka bisa saja setiap saat mengeluarkan tembakan,” kata Marselis. Namun, imbuhnya, proses pemungutan suara untuk memilih Bupati Puncak Jaya berlangsung relatif aman. “Situasi aman, pemungutan suara berjalan lancar,” paparnya. (ren)