Kasus TBC Indonesia Peringkat Empat Dunia
- doc Corbis
VIVAnews – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, dr Trihono menyatakan, penyakit tuberkulosis (TBC) sampai saat ini masih merajalela di Indonesia.
Indonesia bahkan tercatat sebagai negara penyumbang kasus TBC nomor empat di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan. Diperkirakan ada 430 ribu kasus TBC baru dan 169 orang di antaranya meninggal setiap hari.
"Kita harus akui bahwa hingga saat ini penyakit TB masih sangat merajalela karena masih menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke, dan bahkan untuk Indonesia bagian timur saat ini sudah menjadi nomor satu," papar Tihono saat ditemui di sela Kongres IX Perhimpunan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) di Sanur Bali, Senin 21 Mei 2012.
Saat ini, menurutnya, TBC menyebar secara merata di seluruh wilayah. Namun kondisi yang paling memprihatinkan adalah di wilayah Indonesia bagian timur seperti Papua, Maluku, NTT, NTB. Kondisi ini memprihatinkan karena ada hubungannya dengan faktor kemiskinan, perilaku hidup sehat dan hal berkaitan lainnya.
Namun ada tren baru yakni koinfeksi TBC yang sangat signifikan. Biasanya koinfeksi yang dimaksud adalah HIV/AIDS, TBC multi drug dan penyakit degeneratif lainnya. "Kasusnya sama yakni, koinfeksi tersebut terbanyak berada di Indonesia timur di mana ada penyakit lain, maka 90 persen pasti terinfeksi TB," kata Trihono.
Deputi III Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Bidang Kesehatan, Kependudukan dan KB, dr Emil Agustiono menegaskan, TBC merupakan salah satu indikator keberhasilan MDGs yang harus dicapai oleh Indonesia yaitu, menurunnya angka kesakitan dan kematian menjadi setengahnya di tahun 2015.
Dalam pelaksanaan pengendalian TBC, Indonesia telah berhasil menurunkan insidens, prevalens, dan angka kematian. Angka insidens TBC adalah 189/100.000 penduduk di tahun 2010 menurun 45 persen dari 343/100.000 di tahun 1990.
Angka prevalensi TB adalah 289/100.000 penduduk pada tahun 2010 turun sebesar 35 persen dari 443/100.000 penduduk pada tahun 2010. Sementara angka kematian TB adalah 27/100.000 penduduk tahun 2010 atau turun sebesar 71 persen dari 92/100.000 penduduk tahun 1990.
Pemerintah sendiri, kata dia, sudah menggelontorkan dana sebesar Rp2 triliun untuk penanggulangan TBC di seluruh Indonesia. Namun upaya penanggulangan tersebut menemui sejumlah tantangan di antaranya koinfeksi TB HIV/AIDS meningkat, belum optimalnya manajemen dan kesinambungan pembiayaan program pengendalian TB. Selain itu ada juga peningkatan jumlah penyakit degeneratif seperti gangguan imunitas, diabetes, perokok dan hal berkaitan lainnya. (umi)