Tomcat Terus Merajalela di Surabaya

Kumbang tomcat
Sumber :
  • Wellness

VIVAnews - Di Surabaya, Jawa Timur, warga yang menderita gatal-gatal pada kulit akibat carian toksin yang dikeluarkan serangga Tomcat terus bertambah.

OKP Kekaryaan Partai Golkar Minta Seluruh Kader Tetap Solid dan Semangat usai Pilkada 2024

Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat ada 48 orang pasien dari 7 Puskesmas yang mengeluh gatal-gatal dan kulit melepuh.  "Sekitar 7 Puskesmas menerima pasien akibat cairan Tomcat. Dua pasien di Puskesmas Keputih, 11 di Puskesmas Kenjeran, 12 pasien dari apartemen East Cost Laguna Pakuwon City, 2 pasien di Puskesmas Pakis, 13 pasien di Puskesmas Medokan Ayu, 4 pasien di Pacar Keling dan 4 pasien di Sidotopo Wetan. Sejumlah puskesmas lainnya belum dilaporkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Esty Martiana Rachmie, Selasa 20 Maret 2012.

Dari 48 pasien belum masuk kategori parah. Sementara, 11 pasien lainnya di Puskesmas Kenjeran sudah dinyatakan sembuh.

Penanganan medis dilakukan dengan memberi obat anti alergi. Pengaruh cairan itu akan berdampak alergi antara 12 sampai 36 jam. Sementara, untuk penyembuhan tergantung tingkat keparahannya. "Jika tidak cukup parah satu atau dua hari akan sembuh," kata Esty.

Untuk pencegahan, dengan cara menghindari cairannya. Sebab, serangga Tomcat tidak mengigit. Namun, jika dia sudah mengeluarkan cairan hemolimf atau toksin maka kulit yang terkena akan melepuh.

Jika itu terjadi, dianjurkan segera menyiram bagian yang terkena cairan dengan air mengalir dan disabun untuk menghilangkan cairan yang bisa berdampak alergi.

Meski tidak berbahaya atau berakibat kematian, Esty  menyebut dampak Tomcat tidak boleh disepelehkan.

Sementara, kabar penyebaran gatal-gatal juga menjangkit di asrama mahasiswa di sebuah kampus. Kabar yang beredar, puluhan mahasiswi
disebutkan mengalami gatal-gatal dan alergi akibat cairan Tomcat.

Namun, saat VIVAnews berusaha melihat langsung ke lokasi, tidak berhasil. Sejumlah petugas satpam melarangnya. Sambil menyebut, reaksi itu tidak berdampak yang membahayakan. (eh)