Bunga Bangkai Sumatera Mekar di New York
- KDW | Yogyakarta
VIVAnews - Sebuah peristiwa menarik terjadi di rumah kaca milik Cornell University, Amerika Serikat, pekan ini. Pekan ini, bunga bangkai yang ditanam di sana akan mekar dan menurunkan kelopaknya yang merah.
Bunga bernama latin Amorphophallus titanum itu berasal dari Indonesia. Dari hutan hujan di Sumatera. Bunga ini termasuk langka dan unik, karena mengeluarkan bau busuk saat mekar. Bunga ini biasanya tumbuh di alam liar dan jarang mekar jika sengaja dikembangbiakkan. Tercatat, baru ada 140 kasus bunga berhasil mekar saat ditangkarkan.
"Ini pengalaman yang sangat menarik," kata ahli holtikultura Cornell, Karl Niklas seperti dimuat situs sains, Our Amazing Planet. "Kami membawa secuil Sumatera ke New York."
Bunga bangkai menjulang tinggi, sehingga memungkinkan orang-orang berbondong-bondong melihatnya. Tinggi bunga yang berada di Cornell saat ini 1,2 meter. Menurut Niklas, bunga itu bisa tumbuh beberapa kaki lagi sebelum benar-benar mekar.
Saat mekar, bunga ini akan mengeluarkan aroma yang tercium seperti daging busuk. Di alam liar, bau dan kelopaknya yang berwarna keunguan akan menarik kumbang dan lalat penyerbuk.
Universitas Cornell memberi kesempatan pada masyarakat umum untuk datang dan menyaksikan kejadian langka itu. Rumah kaca dibuka sejak Selasa 13 Maret 2012, sampai bunga bangkai tak lagi mekar. Bunga bangkai hanya akan mekar sekitar seminggu.
Orang pertama yang menemukan bunga bangkai membawa benihnya ke Royal Botanic Garden, Inggris pada 1889. Saat bunga itu mekar, Ratu Victoria yang kala itu berkuasa mengirimkan utusan untuk mengobservasi mekarnya bunga langka tersebut.
Utusan tersebut, ujar Niklas, lantas balas mengirimkan pesan singkat untuk Sang Ratu. "Ratu, jangan datang ke sini, bau."
Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74 m pada tahun 2003.
Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91 meter di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17 m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004.