KPK Siap Telusuri Dugaan Mark Up Sukhoi
- globalaircraft.org
VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap melihat dugaan penggelembungan harga pembelian 6 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.
"Kalaupun ada dan disampaikan ke KPK tentu akan ada," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP di kantor KPK, Jakarta, Selasa, 6 Maret 2012.
Menurut Johan, semua data dan informasi yang dilaporkan secara resmi terkait tindak pidana korupsi, maka KPK berkomitmen untuk pencapaian. "Tapi sampai hari ini belum ada laporan soal ini," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mencium ketidakberesan dalam proses pengadaan 6 Sukhoi dari Rusia. ICW mencurigai ada penggelembungan dengan nilai total Rp1.596 triliun.
"Sejak awal proses pengadaan 6 Sukhoi oleh pemerintah Indonesia yang diwakili Kemenhan dan Rusia, diduga menggunakan mekanisme kredit eksport (KE). Inisiatif dengan adanya agen atau pihak ketika PT Trimarga Rekatama. Hal inilah yang membuat harga dalam pengadaan Sukhoi ini menjadi sangat fantastis, " ujar Wakil Koordinator Ketua ICW, Adnan Topan Husodo.
Adnan menyampaikan pada tahun 2010 harga Sukhoi diketahui US$55 juta per unit, namun kemudian menjadi US$83 juta per unit pada 2011-2012. Karena itu diperoleh selisih harga US$ 28 juta untuk setiap unitnya.
"Sehingga total penggelembungan atau mark up menjadi 6 unit mencapi US$168 juta. Kalau dihitung dalam rupiah US$1 adalah Rp 9.500 maka totalnya menjadi Rp1.596 triliun," papar Adnan.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sudah mempersilakan KPK untuk menelusuri dugaan dari ICW dan TB Hasanuddin.
"Oh silakan, nggak ada masalah. Silakan gunakan. Proses kami lewat berjenjang, no problem . Tapi tolong informasinya yang akurat," kata dia di Kementerian Pertahanan, Selasa 6 Maret 2012.