Tujuh Gunungan Ramaikan Grebeg Sekaten
- Antara/Noveradika
VIVAnews - Ada yang berbeda dengan perayaan Gunungan Grebeg Sekaten tahun ini. Jika tahun lalu gunungan diperebutkan dua tempat, halaman Masjid Gede Kauman dan halaman Puro Pakualaman, tapi untuk tahun ini perayaan Sekaten juga diperebutkan di Kepatihan atau kantor Gubernuran DIY.
Pada perayaan hajad dalem Gunungan Sekaten Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu, 5 Februari 2012, keraton mengeluarkan tujuh gunungan. Lima gunungan diperebutkan di halaman Masjid Gede, Kauman. Sedangkan di Puro Pakualaman dan Kepatihan, masing-masing satu gunungan.
Upacara gunungan sekaten kali ini, berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ketujuh gunungan keluar dari keraton dikawal pasukan gajah dan pasukan berkuda Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Upacara grebeg kali ini juga lebih tertib, karena sebelum didoakan, massa yang sudah menanti sejak pagi sama sekali belum boleh merebutnya. Usai didoakan massa langsung berebut lima gunungan yang diletakkan di halaman Masjid Gede, Kauman.
Sehingga tidak sedikit orang terinjak-injak dan pingsan. Sedikitnya lebih dari lima orang pingsan, karena terinjak-injak saat berdesak-desakan berebut gunungan. Namun berkat siapnya petugas dan anggota PMI Kota Yogyakarta, mereka langsung bisa diselamatkan.
Prosesi keluarnya gunungan kali ini juga tidak seperti biasanya. Upacara 'hajad dalem' dimulai tepat pukul 10.00 WIB dengan dikawal prajurit keraton yang dipimpin 'Manggalayudha' Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, GBPH H Yudaningrat adik Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Meski demikian, sejak pukul 08.00 ribuan masyarakat dari berbagai kota sudah berjubel di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk menyaksikan keluarnya gunungan dari dekat.
Kumpulan massa ini terpusat di sepanjang jalan yang bakal dilalui gunungan dan halaman Masjid Agung, Kauman. Upacara diawali keluarnya 10 'Bregada Prajurit Keraton', menyusul di belakangnya tujuh gunungan yang bakal diperebutkan.
Sesampainya di ringin kurung, lima gunungan belok kanan menuju halaman Masjid Agung, Kauman. Sedangkan dua gunungan lainnya terus jalan ke utara, satu gunungan menuju halaman Puro Pakualaman dan satunya lagi menuju Kepatihan.
Usai didoakan gunungan langsung direncak (dirayah) ratusan orang. Saat itulah mereka langsung berebut gunungan sampai ada yang terinjak-injak dan saling sikut, untuk bisa meraih sesaji yang ada dalam gunungan tersebut.
Walau tak ada korban jiwa, namun keriuhan ini dimanfaatkan para pencopet untuk beraksi. Banyak pengunjung yang kehilangan barang-barang berharganya, yang diambil dengan memanfaatkan keramaian.