SAR: Sinyal SOS Jadi Penunjuk Pesawat Jatuh
- fas.org
VIVAnews - Pesawat nahas Cassa 212 milik maskapai swasta PT Nusantara Buana Air dipastikan jatuh di Kabupaten Bahorok, Sumatera Utara. Pesawat jatuh di gunung kapur di Desa Batu Katak.
Kepastian pesawat jatuh itu karena adanya pancaran sinyal dari pesawat yang mengangkut 14 penumpang dan 4 kru pesawat. Pancaran sinyal itu dikeluarkan dari perangkat Emergency Locater Transmiter (ELT) secara otomatis dari pesawat yang mengalami benturan kuat.
Sinyal pesawat akan diterima LUT atau Locater User Terminal di Kantor Pusat SAR di Jakarta. Kemudian, Kantor SAR Jakarta mengirimkan kabar itu ke Medan.
"Setiap pesawat dilengkapi ELT. Kami dapat kabar pesawat itu bukan dari Pihak Penerbangan, melainkan dari berita sinyal itu," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan, Suhri Noster Nobertus Sinaga, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 29 September 2011.
Menurut Suhri, pancaran sinyal itu bukan diaktifkan oleh pilot. Karena alat itu bukan berada di sekitar kokpit pesawat, melainkan berada di sebuah tempat khusus.
"Ini kemungkinan jatuh keras. Kalau terjadi benturan keras maka akan memancarkan sinyal, bukan diaktifkan," kata Suhri. Tim SAR berharap, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Suhri menyebut, akses menuju lokasi kejadian bisa dilakukan dengan jalan darat. Lama waktu menuju lokasi kejadian dari Kota Medan sekitar 1,5 jam. "Tim SAR kami kirim lewat darat," kata dia.
Tim SAR Medan mengirimkan dua tim ke lokasi kejadian. Satu tim terdiri dari enam orang. Mereka sudah membawa peralatan evakuasi gunung-hutan.
Sebelumnya Staf Kantor SAR Aceh, Dwi Hetno, menyebut dugaan lokasi jatuhnya pesawat. "Koordinat jatuhnya pesawat di 03 derajat 23 menit knot. Itu wilayah Bahorok, Labupaten Langkat," kata Dwi. (umi)