Jasad Pilot Susi Air Dievakuasi Heli TNI
VIVAnews - Jasad pilot dan kopilot pesawat Susi Air jenis caravan C 208 B pk-VVE yang jatuh di Desa Saminage Pasema Yahukimo Papua, sedang dalam proses evakuasi.
Juru Bicara Polda Papua Kombes Wachyono mengatakan, tim SAR saat ini sudah ada di lokasi jatuhnya pesawat. Tim sedang membuat helipad untuk pendaratan helikopter. "Rencana evakuasi hari ini dengan menggunakan heli TNI AD jenis Bell, yang kemarin sempat hilang kontak, dibantu heli Superpuma juga milik TNI AU," kata dia, Senin 12 September 2011.
Rencananya, jika cuaca memungkinkan, jenazah pilot dan kopilot Susi Air yang jatuh, akan diterbangkan ke Timika. "Saat ini masih menunggu cuaca bagus, untuk selanjutnya akan dilakukan proses evakuasi," tambah dia.
Selain dipantau aparat dan pihak Susi Air, proses evakuasi juga dipantau tim dari perusahaan asuransi Singapura. Menggunakan pesawat Susi Air PK-BVY, tim ansuransi dari Singapura memantau lokasi jatuhnya pesawat. "Mereka terbang ke lokasi sekitar pukul 06.35 WIT, dan kembali ke Bandara Wamena," kata Wachyono.
Lalu, sekitar pukul 06:45 wit, heli mision terbang dari Bandara Wamena, mengangkut bahan makanan yang akan dibagi kepada masyarakat di lokasi jatuhnya pesawat.
Menyusul tragedi tersebut, maskapai penerbangan Susi Air memutuskan untuk menghentikan seluruh penerbangan di Papua dengan alasan menimbang psikologi para penerbangnya.
"Secara psikologis, para pilot belum memungkinkan terbang di kawasan itu, karena mereka semua memiliki kedekatan dengan para korban," kata Gunanjar dari Bagian Operasional Susi Air kepada VIVAnews.
Penghentian penerbangan untuk sementara itu berlaku sejak Sabtu lalu. Kebijakan ini awalnya juga berlaku untuk penerbangan Susi Air di wilayah Medan, Sumatera Utara. "Di daerah lain sudah normal, hanya untuk di Papua yang masih belum," katanya.
Penerbangan Susi Air di Papua adalah yang terbesar di Indonesia. Setidaknya ada 22 pesawat Susi Air yang melayani penerbangan di wilayah Papua, baik kargo maupun penumpang. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua)