‘Putri,’ Harimau Sumatera yang Terselamatkan

Harimau Sumatera
Sumber :
  • ANTARA/ Hendri

VIVAnews – Putri, Harimau Sumatera berumur 7 tahun, awalnya terlibat konflik dengan manusia di Sumatera Selatan. Namun ia kini bisa hidup dengan tenang di Taman Nasional Sembilang, Pulau Betet, Sumatera Selatan, berkat kerja sama instansi pemerintah, ahli konservasi satwa liar, perusahaan swasta, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

“Harimau Sumatera adalah harta nasional dan simbol sejarah negeri kita yang kaya. Kita harus beker jasama untuk memastikan keberlangsungan spesies ini untuk generasi mendatang,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang turut dalam acara pelepasan ‘Putri’ di  Pulau Betet, Sumatera Selatan.

Demi menyelamatkan sang Harimau Sumatera, Putri harus ditangkap lebih dulu di daerah sekitar area konsesi hutan produksi PT Sumber Hijau Permai (SHP) di Sumatera Selatan. Tim penangkap Putri terdiri dari PT SHP, Balai Taman Nasional Sembilang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan, dan Yayasan Pelestarian Harimau Sumatera (YPHS).

Tim tersebut dipimpin oleh Bastoni, veteran konservasionis dari LSM YPHS. Setelah berhasil melacak Putri, tim lantas menangkap dan memasukkan harimau seberat 75 kilogram iutu ke dapam kandang perangkap baja. Putri kemudian diangkut ke lokasi yang aman, dan dipindahkan ke kandang observasi sebesar 8 x 6 x 2 meter.

Sebelum dilepaskan ke alam liar, Putri menjalani pemeriksaan medis oleh tim dari Taman Safari Indonesia. Semasa observasi, kesehatan Putri juga terjamin. Ia dirawat dan diberi mangsa hidup. Pada akhirnya, ia dilepaskan habitatnya yang baru dan aman di Taman Nasional Sembilang. Sembilang telah diidentifikasi sebagai area ideal oleh tim survei gabungan. Sebelum dilepas, Putri dilengkapi dengan GPS collar yang membantu memantau pergerakannya di habitat baru, sekaligus menjaga keselamatnnya.

“Kami bekerja sama untuk menemukan cara baru agar manusia dan harimau dapat terus hidup bersama-sama dalam harmoni,” kata Managing Director Asia Pulp and Paper, Aida Greenbury, yang ikut dalam upaya penyelamatan Putri. LSM YPHS dan APP merupakan bagian dari Kelompok Kerja Harimau yang bertindak sebagai perantara ketika terjadi konflik antara penduduk desa dengan populasi harimau.

Ratusan Sapi di Mojokerto dan Lamongan Terjangkit PMK, Belasan Ekor Mati

Sebelumnya, pada 1 Juli 2011 kemarin, seekor Harimau Sumatera tewas karena terjebak dalam perangkap yang dibuat manusia. Para penjaga hutan terlambat menemukan dan menyelamatkannya. Harimau itu terjebak dalam area yang dialihfungsikan. Di area itu, pohon-pohon ditebangi, mesin-mesin berat berlalu-lalang.

Saat ini, populasi Harimau Sumatera makin menyusut. Harimau Sumatera adalah spesies harimau yang paling terancam di dunia. Pada tahun 1970-an, jumlahnya tinggal seribu ekor, dan sekarang hanya 400 ekor yang tersisa akibat perusakan hutan dan perburuan. (umi)

Icha Yang Tutup Tahun 2024 dengan Kolaborasi Impian Bersama Judika
Direktorat Jenderal pajak (DJP)

Pemadanan NIK ke NPWP Berakhir Hari Ini, 389 Ribu Wajib Pajak Masih Ditunggu DJP

Batas waktu pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) akan berakhir pada 31 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024