Gaya Habibie, Mega, SBY Saat Berpidato

Presiden Yudhoyono dan mantan Presiden BJ Habibie
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Dua mantan Presiden RI dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kebangsaan pada acara peringatan  Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 atau yang lebih dikenal dengan Hari Lahir Pancasila,

Presiden: Bukan Atas Nama Prabowo, Atas Nama Orangtua mu, Kepolisian Berpihaklah pada Rakyat

Pidato pertama disampaikan oleh Presiden RI ke-3, Burhanuddin Jusuf Habibie, dan berikutnya oleh Megawati Soekarnoputri, Presiden RI ke-5. Pidato kebangsaan terakhir oleh  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat BJ Habibie menyampaikan pidato kebangsaan, hadirin tampak terkesima dengan semangat Habibie. Presiden SBY pun terlihat sibuk mencatat pidato SBY di sebuah lembaran kertas.

Walaupun pernah menjadi pejabat di era Orde Baru, Habibie tak sungkan mengkritik pemerintah Orde Baru yang menyalahgunakan Pancasila sebagai alat kekuasaan melalui monopoli pemaknaan dan penafsiran.

"Akibatnya, ketika terjadi pergantian rezim di era reformasi, muncullah demistifikasi dan dekonstruksi Pancasila yang dianggapnya sebagai simbol, sebagai ikon dan instrumen politik rezim sebelumnya," kata Habibie dalam pidatonya.

Tak heran, usai menyampaikan pidato, Habibie mendapat sambutan meriah. Usai turun dari podium, Habibie pun menyalami satu persatu hadirin yang duduk di deretan depan, antara lain SBY, Megawati, dan Ketua MPR Taufiq Kiemas.

Sedangkan Megawati tampak ekspresif saat menyampaikan pidato kebangsaan. Pekikan "Merdeka!" terdengar di pembuka dan penutup pidatonya. Tak hanya itu, Mega bahkan terlihat menahan tangis saat mengutip sebuah lagu tentang Pancasila, yang menjadi penutup pidatonya.

Usai menyampaikan pidato, Mega pun terlihat segera ingin kembali ke tempat duduknya. Sambil ditemani Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan yang membantunya turun podium, Megawati hanya menyalami Ketua MPR Taufiq Kiemas, yang juga suami Megawati. Itupun karena Taufiq Kiemas yang lebih dulu berdiri dan menyambut Megawati.

Megawati tidak bersalaman dengan SBY, bahkan tidak terlihat ekspresi saling menegur. Usai bersalaman dengan Taufik Kiemas, Mega secepat kilat kembali duduk di tempatnya.

Sedangkan SBY, tetap dalam gaya khasnya. Sesekali kata-kata dalam bahasa Inggris diselipkan dalam pidatonya.  Usai berpidato, SBY turun podium dan langsung disambut Taufiq Kiemas. SBY pun menyalami sebagian hadirin yang duduk di deretan depan.