10 Guru SMA Negeri di Bogor Diduga NII

Bendera NII
Sumber :
  • picasaweb.google.com

VIVAnews --Tak hanya mahasiswa yang jadi target kelompok, gurita Negara Islam Indonesia (NII) juga mencengkeram remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Ketua NII Crisis Centre, Ken Setiawan mengatakan, ada sebuah SMA di Bogor yang 10 gurunya diduga terkait NII. "Dari 10 guru itu, tujuh di antaranya terkonfirmasi," kata dia, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 6 Mei 2011.

Berdasarkan hasil penelusuran, tambah dia, ada salah satu guru yang memiliki keluarga yang mengajar di Pesantren Al Zaytun, Indramayu. Sekolah mana yang dimaksud? Ken tak menyebut. "Kami khawatir jika dipublikasikan akan geger," tambah dia.

Dijelaskan dia, dugaan itu terkuak karena laporan salah satu orangtua murid pada NII Crisis Centre. "Dari penjelasan orangtua tersebut, bukan hanya anak mereka, tapi murid-murid lain juga direkrut," tambah Ken. Bahkan ada  lima murid yang tinggal satu gang yang 'hijrah' ke NII.

Orangtua korban  mengaku menemukan keanehan dalam diri putra mereka yang menjadi ketua Paskibra. "Ketua Paskibra kan tidak bodoh tapi pasca bergabung nilainya anjlok," jelas Ken.

Tak hanya itu, perilakunya pun makin menyimpang. "Menilep uang, minta uang pura-pura mengganti laptop teman yang dihilangkan," tambah dia.

Orangtua yang gelisah, jelas Ken, juga melapor ke pihak kepala sekolah. Dari situlah diketahui informasi sejumlah guru yang diduga terkait NII. Mereka mengincar anak-anak berprestasi.

Selain akan melakukan investigasi, NII Crisis Centre juga akan mendampingi korban dan keluarganya untuk rehabilitasi. "Banyak orangtua tidak tahu anaknya terjaring. Kalaupun tahu, mereka tak mengerti cara menanganinya. Padahal ini bahaya."

Soal perekrutan ke kalangan siswa, Ken menjelaskan, ini modus yang sudah lama dilakukan. "Intinya, yang bergabung di NII merekrut di lingkungan yang ada. Selain potensi dana, mereka juga merekrut orang-orang yang berprestasi, pintar ngomong," tambah dia.

Anak-anak keluarga kurang mampu pun bukan tak mungkin jadi incaran. "Mereka pun bisa mendatangkan uang, dengan cara disebar ke ATM-ATM, pom bensin untuk menghimpun sumbangan," katanya. (umi)

Kabar Gembira! Institut Teknologi PLN Berikan Beasiswa 50 Persen untuk Anak Guru