Tak Semua Penghuni Al Zaytun Itu NII
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Mantan aktivis Negara Islam Indonesia, Sukanto, menyatakan tidak semua penghuni Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, adalah pengikut NII.
Memang, kata Sukanto, Zaytun didirikan oleh orang-orang NII sebagai salah satu program di bidang pendidikan (tarbiyah).
"NII itu punya program, salah satunya adalah tarbiyah, pembangunan ma'had (pondok) Al Zaytun," ujar Sukanto usai acara dialog di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta, Rabu 4 Mei 2011.
Namun, Sukanto menekankan, bahwa tidak semua yang berada di Al Zaytun merupakan anggota NII. "Pembangunan ma'had Al-Zaitun itu sebagai lembaga formal pendidikan kaderisasi, tapi umum. Jadi tidak semuanya itu orang NII," kata Sukanto.
Sukanto menjelaskan bahwa komposisi NII di sana adalah, "Sepertiganya anak-anak orang NII, dua pertiga lagi itu anak-anak masyarakat umum. Itu pun kaderisasinya adalah kaderisasi biasa," kata Sukanto.
Sukanto yang Ketua Divisi Rehabilitasi NII Crisis Center ini menilai wajar saja jika Al Zaytun dipandang tidak bermasalah oleh pemerintah. "Sebagai sebuah lembaga pendidikan, itu memang tidak ada yang salah dan tidak bermasalah. Tapi itu dibangun oleh orang-orang NII, didanai oleh orang-orang NII, dan dibina, diprakarsai serta dimobilisasi oleh orang-orang NII," kata Sukanto.
Panji Gumilang, pemimpin Al Zaytun, sebelumnya membantah tentang keterlibatannya di NII. "NII itu sudah selesai," kata dia