Kata Mereka tentang Sosok Rosihan Anwar

Rosihan Anwar
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Kamis 14 April 2011 pagi, Rosihan Anwar berpulang. Kepergiannya membawa duka mendalam. Dia adalah jurnalis tiga zaman, sekaligus saksi sejarah perjalanan Indonesia.

Dalam kenangan Wakil Presiden, Boediono, Rosihan Anwar adalah sosok sederhana, meski apa yang ia lakukan sungguh luar biasa. Karya-karya jurnalistiknya mendokumentasikan perjalanan bangsa ini. Ini warisan berharga untuk setiap generasi Indonesia.

Boediono juga mengaku kagum, hingga akhir hayatnya, sampai umur 89 tahun, Rosihan masih produktif. Ia masih menulis buku. "Saya kira kita semua harus bangga dengan karya beliau sampai akhir hayatnya. Sangat luar biasa," ujar Boediono di rumah duka, Jalan Surabaya No 13 Jakarta Pusat, Kamis 14 April 2011.

Sementara, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono menyebut, Rosihan adalah benteng kebebasan pers. "Beliau tokoh istiqomah, bernuansa idelis, tak materialis. Idealismenya tak pernah luntur," kata Agung, penuh kekaguman.

Pujian senada diungkapkan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Margiono. "Rosihan adalah wartawan yang berposisi dan bersikap jelas, berpihak yang benar. Pesannya pada kami,  jaga profesionalisme, dan kodratnya wartawan, berpihak pada yang lemah."

Tak hanya mengagumi, mantan Menteri Penerangan era Soeharto, Harmoko mengaku punya pengalaman menegangkan bersama Rosihan. "Ketika umroh, kami pernah disandera berdua," kata Harmoko.

Bikin Kegiatan Donor Darah di Jaksel, AAI Siapkan Konsultasi Hukum Gratis ke Warga

Penyanderaan itu gara-gara ada kesalahpahaman dengan aparat setempat. "Tiba-tiba  ada pejabat dari penerangan Saudi Arabia dan akhirnya kami dibebaskan," cerita Harmoko.

Juga dalam barisan pelayat, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Meski mengaku tak kenal, ia tetap datang ke rumah duka. "Saya merasa hormat, makanya datang ke sini," kata Mahfud.

Ditambahkan dia, Indonesia telah kehilangan seorang luar biasa. "Saya membaca sejarah orang ini, luar biasa. Beliau wartawan profesional, sampai akhir hayatnya. Tulisannya sejuk, lugas, dan obyektif."