Muhammadiyah Tolak Ahmadiyah Sejak 1933

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin
Sumber :
  • ANTARA/ Reno Esnir

VIVAnews -Kontroversi soal Ahmadiyah kembali ramai setelah penyerangan di Cikeusik, Pandeglang beberapa waktu lalu. Tiga jemaah Ahmadiyah tewas menggenaskan. Sejumlah organisasi massa dan agama kemudian turun ke jalan mendesak pemerintah membubarkan Ahmadiyah karena dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Lari vs Berenang, Mana yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Organisasi Muhamadiyah menolak ikut serta dalam sejumlah aksi itu. Apa sebabnya?

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin menegaskan bahwa Muhammadiyah sudah lama menolak ajaran Ahmadiyah itu. Ditolak karena dianggap  menyimpang dari ajaran Islam.

"Sejak 1933, Majelis Tarkih Muhammadiyah sudah mengeluarkan putusan (status di atas fatwa), bahwa sesuai akidah Islam Muhamadiyah menolak ada pemahaman dan ajaran lain yang meyakini nabi baru selain nabi Muhammad. Apapun dan siapapun yang melakukan," kata Din di Jakarta, Senin, 21 Februari 2011.

Menurut Din, putusan Muhammadiyah ini dikeluarkan lebih awal dan lebih keras dibanding fatwa Rabithoh Islamiyah pada tahun 1979. Dan juga lebih awal dari fatwa MUI yang dikeluarkan 1980 terkait keberadaan ajaran Ahmadiyah.

Namun, meski sudah mengeluarkan putusan menolak keberadaan Ahmadiyah sejak lama, Muhamadiyah enggan ikut dalam maraknya aksi gerakan pembubaran Ahmadiyah oleh sejumlah ormas akhir-akhir ini.

Ramalan Zodiak Kamis 21 November 2024, Virgo: Perhatikan Emosi Anda Hari Ini

"Karena eksistensi suatu kelompok seperti Ahmadiyah itu bukan urusan masyarakat, tapi negara dan Pemerintah," tegas Din. Tapi, kata dia, ketika keberadaan Ahmadiyah muncul, Muhammadiyah lebih memilih untuk menyerahkan kepada negara.

"Silahkan pemerintah ambil tindakan tegas sesuai hukum berlaku. Penyelesaian masalah ini jangan diberikan kepada masyarakat" ujar Din.

Din mengingatkan, dibanding melakukan aksi mendorong pembubaran Ahmadiyah, putusan penolakan Ahmadiyah ini dijadikan oleh pihak Muhamadiyah sebagai alat untuk memaksimalkan siar kepada umat agar tidak terpengaruh terhadap ajaran Islam yang menyimpang.

"Bagi Muhamadiyah, ini (putusan) alat dakwah. Dengan putusan ini, lebih baik kita sosialisasikan kepada umat agar jangan terpengaruh dengan akidah yang meyakini nabi baru," tegasnya.

Bek Asing Persib Bandung, Nick Kuipers (Dok 2024 Asian Football Confederation)

Nick Kuipers Siap Tempur Hadapi Pemuncak Klasemen Liga 1

Nick Kuipers Siap Tempur Hadapi Pemuncak Klasemen Liga 1

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024