Fadel: SBY Panggil Des Alwi "Ayahanda"

Saksi sejarah Des Alwi di acara peringatan 100 tahun Sutan Sjahrir
Sumber :
  • Antara/ Fanny Octavianus

VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad memiliki kesan mendalam dengan almarhum Des Alwi. Kenegarawanannya, kata Fadel, harus dijadikan panutan.

"Pak Presiden saja memanggil beliau Ayahanda," kata Fadel saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Jumat 12 November 2010. "Kalau saya memanggilnya Om," ujar Fadel.

Fadel menceritakan, kedekatannya dengan Des Alwi karena sama-sama berasal dari Maluku. Fadel, meski putra Gorontalo, dilahirkan di Ternate yang dulu bagian dari Provinsi Maluku. Sementara Des Alwi merupakan putra Banda Naira, tempat Bung Hatta dan Bung Sjahrir dibuang di zaman Belanda.

Kemudian, Fadel mengaku beberapa kegiatannya juga berkaitan dengan Des Alwi yang diangkat anak oleh Bung Hatta itu. "Saya hobi menyelam, beliau juga hobi menyelam. Kami pernah menyelam bersama termasuk di Banda," kata Fadel yang pernah jadi Gubernur Gorontalo itu.

"Kami semakin dekat lagi ketika Sail Banda beberapa waktu lalu," kata Fadel. Des Alwi adalah orang yang berperan besar di balik kesuksesan acara internasional itu. Sementara Fadel adalah salah satu penanggung jawab acara itu karena merupakan Menteri Kelautan.

Fadel mengaku, memiliki satu proyek besar bersama Des Alwi yang belum selesai dilakukan. "Kami ingin meluncurkan film detik-detik terakhir Bung Karno," kata Fadel. "Bagus sekali filmnya." Meski lebih dikenal sebagai diplomat, Des Alwi pernah menjadi Wakil Ketua Pusat Persatuan Film Indonesia antara 1984-1987.

Des Alwi meninggal pada Jumat 12 November 2010 dini hari ini dan jasadnya disemayamkan di rumah duka di Permata Hijau, Jakarta. Des Alwi merupakan peraih Bintang Pejuang 45, Bintang Pejuang 50 dan Bintang Mahaputra Pratama 2000.

ATBI 2016 Disetujui Sebesar Rp9,454 Triliun