Seribu Lebih Pengungsi Ditampung di UGM

Erupsi terbesar Gunung Merapi tahun 2010
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin

VIVAnews - Pengungsi yang ada barak-barak di lereng Merapi mengalir ke kota Yogyakarta. Selain di stadion sepak bola Maguwoharjo, pengungsi juga berdatangan ke kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut pantauan VIVAnews.com, seribu lebih pengungsi kini ditampung di lapangan basket di aula mahasiswa UGM. Mereka rata-rata adalah pengungsi pindahan yang sebelumnya ditampung di kampus Universitas Islam Indonesia (UII), yang terletak 14 kilometer dari puncak Merapi.

Kelelahan tampak di wajah para pengungsi. Suara sirine yang meraung-meraung membuat mereka makin ketakutan. Anton, warga Dusun Sudimoro yang letaknya 12 kilometer dari puncak Merapi menceritakan, situasi dari kampus UII sampai ke arah lereng Merapi bagai kota mati.

"Di sana tak ada aktivitas kecuali evakuasi dan ronda. Semua mengungsi," kata Anton, Jumat, 5 November 2010.

7 Cara Cepat Membasmi Kutu Kasur agar Tidak Kembali Lagi!

Rumah-rumah kos di dekat kampus UII juga kosong melompong. Pemandangan didominasi warna putih. Kabut tebal membuat jarak pandang hanya sekitar 10 meter, membuat kawasan itu susah ditembus sepeda motor. Hanya mobil dan truk yang mampu menembus dengan relatif mudah.

Sementara itu, seorang pengungsi yang lain, Mardi (70), warga Pakem Binangun, mengaku ini kali pertama ia mengungsi. Pada letusan sebelumnya, desanya tak pernah dinyatakan bahaya.

Tadi malam adalah malam yang panjang bagi Mardi dan pengungsi lainnya. Ia dan 10 tetangganya panik mengungsi ke kampus UII. Baru istirahat sejenak, pada pukul 00.00 WIB mereka dipindahkan ke UGM. "Saya terpisah dari anak dan istri. Sampai sekarang saya tidak tahu di mana mereka."

Menurut informasi, pengungsi di Maguwoharjo sudah mencapai 20 ribu orang. Hampir semua warga di barak pengungsi di lereng Merapi dialihkan ke sana. (Laporan: Juna Sanbawa, Yogyakarta | kd)