Prabowo Jelaskan Asas Ekonomi Indonesia: Ada yang Tinggal Kolom Jembatan Itu Menusuk Rasa Keadilan
- YouTube VIVA.co.id
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto mengatakan, prinsip ekonomi Indonesia bersifat kekeluargaan. Hal itu menjadi pondasi utama pembangunan nasional.
Itu ditegaskan oleh Presiden Prabowo, dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pusat, Selasa, 8 April 2025. Dalam sambutannya, Kepala Negara menolak keras praktik ekonomi yang mengabaikan nilai-nilai keadilan sosial.
“Kita tidak mau menjual kekayaan kita dengan murah, kita tidak mau menjual tanah kita kepada bangsa asing dengan murah, semua tujuannya persatuan Indonesia, kemanusiaan,” kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan, pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat yang lemah tertinggal dalam persaingan global. Ia menyebutkan, fondasi pembangunan ekonomi nasional harus menjamin kesejahteraan semua lapisan masyarakat.
“Kita tidak mau yang lemah ditinggal, kita tidak mau yang miskin disuruh bersaing dengan yang kuat. Saudara-saudara, ini dasar kerakyatan dan tujuan terakhirnya adalah keadilan sosial,” tegasnya.
Mengacu pada Pasal 33 UUD 1945, Prabowo menegaskan sistem ekonomi Indonesia harus berasaskan kekeluargaan. Ia menilai, bahwa dalam negara merdeka yang telah berdiri selama 80 tahun, tidak seharusnya masih ada rakyat yang kelaparan atau tinggal di kolong jembatan.
“Saya ulangi, perekonomian kita asasnya adalah kekeluargaan, tidak boleh ada yang lapar di republik merdeka 80 tahun. Tidak boleh ada yang tinggal di bawah kolong jembatan, ini menusuk rasa keadilan. Tidak boleh ada orang yang tidak makan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, strategi ekonomi pemerintahannya selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Fokus utama diarahkan pada ketahanan pangan, energi, air, dan industrialisasi demi menciptakan nilai tambah dalam negeri.
“Strategi kita ternyata adalah sejalan dengan PBB, dengan UN, Sustainable Development Goals (SDGs) yang utama adalah food, energy, water dan sasaran SDGs lainnya. Karena itu swasembada pangan menjadi sasaran kita, swasembada energi, swasembada dan manajemen air yang baik dan tentunya industrialisasi supaya nilai tambah ada di republik kita,” jelas Prabowo.