Waspada Kejahatan Jelang Lebaran, Polisi Imbau Masyarakat Hubungi Call Center 110

Ilustrasi penipuan.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta, VIVA -- Lebaran 2025 tinggal menghitung hari. Polisi mengimbau masyarakat harus waspada terhadap ancaman kejahatan yang sering terjadi jelang Lebaran.

Kasi Dukdikmas Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi M. Bima Gunawan mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan yang semakin beragam, salah satunya tiket palsu. Hal itu diungkapkan dia dalam 'Inilah Goes to Campus' di Auditorium Bahtiar Effendy FISIP UIN Syarif Hidayatullah.

"Hati-hati terhadap tiket palsu saat menggunakan transportasi umum. Selain itu, waspadai juga skimming saat mengambil uang di ATM. Kejahatan ini masih sering terjadi," kata dia, Senin, 24 Maret 2025.

Ilustrasi - Modus penipuan menggunakan sistem aplikasi melalui ponsel.

Photo :
  • ANTARA/ Imam Budilaksono.

Dia juga berbagi pengalaman pribadinya terkait modus penipuan yang mengatasnamakan polisi. "Saya sendiri pernah mengalami ada yang mengaku polisi dan menelepon, bilang bahwa anak saya tertangkap razia. Modus seperti ini masih sering terjadi, jadi harus lebih waspada," katanya.

Untuk itu, Bima mengajak masyarakat memanfaatkan layanan call center 110 guna melaporkan tindak kriminal atau pelanggaran yang membahayakan. Layanan ini, kata dia, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari melaporkan tindak pidana hingga gangguan keamanan di jalan raya selama mudik dan perayaan Lebaran. 

"Sementara untuk kriminalitas di lapangan. Jadi kita tuh bukannya hanya bulan Ramadan, tapi setiap malam, setiap harinya, personel yang piket khususnya ada kegiatan rutin yang ditingkatkan, yaitu itu patroli," ucapnya.

Bima menjelaskan patroli merupakan tindakan konkret dalam menjaga keamanan masyarakat. Namun, partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan kejadian melalui Call Center 110 juga sangat diperlukan. Dia menegaskan layanan 110 bisa diakses oleh siapa saja, dari berbagai operator telepon, dan akan langsung ditindaklanjuti oleh Polres terdekat.

38 Tahanan Rayakan Idul Fitri di KPK

Jika panggilan tidak terjawab, lanjutnya, laporan akan langsung diteruskan ke Mabes Polri melalui operator khusus. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak menyalahgunakan layanan ini, karena setiap nomor yang menghubungi 110 akan tercatat dalam sistem. Bima menambahkan, call center 110 dapat digunakan selama Lebaran, terutama bagi masyarakat yang menemukan tindak pidana, kejahatan, atau pelanggaran lalu lintas yang membahayakan.

Selain itu, masyarakat dinilai perlu mempersiapkan beberapa hal penting guna menyambut Lebaran supaya momen spesial bagi umat Islam ini bisa berlangsung nyaman dan aman. Salah satunya soal pemanfataan dana Tunjangan Hari Raya (THR).

Momen Putra Presiden Prabowo Didit Hediprasetyo Halalbihalal ke Kediaman Megawati

Principle Consultant dan CEO Zap Finance Prita Ghozie menambahkan, masyarakat harus punya strategi bijak dalam mengelolanya. Ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam pembagian THR, yakni untuk living, saving, dan playing.

"Biasanya kita bisa membaginya menjadi tiga bagian. Yang pertama untuk living atau kebutuhan hidup, seperti hidangan Lebaran, zakat fitrah, atau bahkan fidyah bagi yang perlu membayarnya. Ini biasanya sekitar 50 persen dari THR," kata Prita.

Momen Warga Nikmati Jamuan Khas Lebaran Saat Halalbihalal dengan Prabowo

Dia menekankan pentingnya perencanaan keuangan, termasuk dalam hal mudik. Kata dia, kalau ada dana lebih, THR bisa dipakai meningkatkan kenyamanan perjalanan. Semisal dengan memilih moda transportasi yang lebih baik. Untuk hal ini disebut bisa dialokasikan sebesar 20 persen.

Lalu, sisa 30 persen dari THR, menurut Prita sebaiknya dialokasikan untuk tabungan. Tapi, dia mengingatkan supaya mereka yang masih punya utang, terutama dari layanan paylater atau pinjaman daring, untuk melunasinya.

"Kalau masih punya utang di paylater, pinjol, atau bahkan utang sama ibu kantin, itu harus jadi prioritas. Jangan sampai uang THR habis tanpa menyelesaikan kewajiban," kata dia.

Sementara itu, Kaprodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta, Robi Sugara, menyoroti fenomena judi online yang kian marak di masyarakat. Ia mengingatkan supaya tak tergoda memakai uang THR atau bahkan uang kuliah mereka untuk judol.

"Sekarang ini judi online sudah mewabah. Bahkan ada mahasiswa yang sampai memakai uang UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk main slot. Awalnya mereka berpikir coba-coba, tapi akhirnya malah terjebak," kata Robi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya