Warga Bogor yang Buang Sampah Sembarangan Disanksi Bansosnya Dihentikan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Walikota Bogor Dedie A Rachim saat menannam di lokasi Puncak Bogor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan sanksi tegas kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, baik itu ke aliran sungai atau saluran air di wilayah Jawa Barat. Gayung berambut, Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, turut mendukung sanksi tersebut bagi Warga Kota Bogor.

"Harus disanksi. Nanti, kalau dia penerima bantuan sosial, bantuan sosialnya hentikan," kata Dedi Mulyadi setelah melakukan penanaman pohon di kawasan hulu, Kabupaten Bogor, Sabtu 22 Maret 2025.

Sejak dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memang tegas dalam menangani masalah kerusakan lingkungan. 

Bahkan, beberapa kali ia melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah wilayah di Jawa Barat dan menemukan masih banyak tumpukan serta timbunan sampah di aliran sungai, kali, maupun saluran air. 

Selain mencabut bantuan sosial atau bansos, Dedi juga tak segan mencabut beasiswa bagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Jika pelanggar tersebut merupakan penerima beasiswa. 

"Ya nanti kalau dia penerima beasiswa, beasiswanya hentikan, karena dia tidak disiplin," tegasnya. 

Menyikapi kebijakan itu, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan setuju dengan sanksi tegas kepada masyarakat yang membuang sampah ke aliran sungai. 

"Kita setuju. Ya, karena tadi disampaikan oleh Pak Menteri Kehutanan bahwa rehabilitasi lingkungan yang sudah rusak akibat alih fungsi lahan dan penetapan tata ruang yang salah itu membutuhkan biaya yang sangat mahal," ucapnya. 

Dedie, menambahkan bahwa proses rehabilitasi ini tidak hanya memerlukan langkah dan usaha dari pemerintah pusat maupun daerah. Tetapi juga kontribusi dari masyarakat dalam menjaga lingkungan. 

"Kalau masyarakat tidak ikut berpartisipasi dan masih membuang sampah sembarangan, apalagi pelanggar tersebut penerima bantuan, ya harus ada sanksi. Mereka sudah mendapat bantuan, tetapi perilakunya tidak sesuai. Akibatnya, alamnya rusak, lalu mendirikan bangunan di bantaran sungai, yang akhirnya menyebabkan banjir," jelasnya.

Menpar Geram Hibisc Fantasy Dihancurkan Dedi Mulyadi: Merusak Iklim Investasi RI