Tragis, Satu Keluarga dari Semarang Tewas dalam Kecelakaan Bus Umrah di Arab Saudi

Kediaman keluarga di Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi
Sumber :
  • Didiet Cordiaz/tvOne/Semarang

Semarang, VIVA – Ingin merayakan Idul Fitri di Tanah Suci, namun takdir berkata lain. Empat warga Kota Semarang menjadi korban kecelakaan bus maut dalam rombongan umrah di Arab Saudi. Keempat korban tersebut merupakan satu keluarga yang tinggal di Villa Pinus, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Di Momen Ultah ke-42, BCL Ngaku Pernah Alami Luka yang Amat Dalam

Satu keluarga itu terdiri dari pasangan suami istri M Dawam Mahmud (49) dan Sumarsih (45), serta dua putri mereka, Areline Nawallya Adam (22) dan Audrya Malika Adam (16). Kepergian mereka membawa duka mendalam bagi keluarga dan kerabat di tanah air. Sejumlah karangan bunga pun telah terpasang di kediaman mereka sebagai ungkapan belasungkawa.

Kediaman keluarga di Semarang yang menjadi korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi

Photo :
  • Didiet Cordiaz/tvOne/Semarang
Kepolisian Bakal Lakukan Penyelidikan Kasus Pencemaran Nama Baik yang Libatkan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron

Indah (45), kakak kandung Dawam, mengungkapkan kesedihan yang begitu mendalam atas kepergian keluarganya. Ia mengatakan bahwa hubungan keluarga mereka sangat dekat, sehingga rasa kehilangan ini sangat berat dirasakan.

"Kami akrab sekali karena istri saya dan Sumarsih itu kakak beradik hanya dua. Keponakan saya juga akrab dengan anak saya. Sebelum berangkat, mereka berkumpul di rumah untuk pamit. Senin (17/3) pagi mereka berangkat, dan saya tinggal di Jakarta," tutur Indah saat ditemui di rumah duka, Sabtu (22/3/2025).

Pelatih Bahrain Lagi-lagi Sindir PSSI, Negara 300 Juta Jiwa Ambil Pemain Belanda untuk Timnas Indonesia

Pada awalnya, Indah tidak percaya dengan kabar duka tersebut. Namun, setelah mendapatkan konfirmasi dari KBRI, ia pun tak kuasa menahan tangis.

"Kami awalnya tidak percaya. Tetapi setelah mendapatkan informasi dari Kementerian Luar Negeri dan KBRI, barulah kami yakin bahwa kabar ini benar adanya," imbuhnya.

Indah menerima kabar duka ini pada Jumat (21/3) sekitar pukul 02.30 WIB. Ia mengenang momen terakhir sebelum keberangkatan keluarga Dawam. Tidak ada firasat buruk, namun Audrya, anak bungsu Dawam, sempat membawa hasil lukisannya dari sekolah dan menitipkannya kepada keluarga.

"Tidak ada firasat apapun. Tapi yang paling kecil, Audrya, pulang dari Insan Cendekia Tangerang membawa hasil karyanya. Ia menunjukkan lukisan itu dan berkata, 'Pakde, lukisan saya bagus nggak?' Ia memberikannya kepada saya untuk disimpan. Itu momen terakhir yang sangat berkesan," ujar Erma, salah satu anggota keluarga.

Komunikasi terakhir dengan korban terjadi saat Dawam berbincang dengan temannya mengenai pertandingan sepak bola Timnas Indonesia melawan Australia pada Kamis sore. Setelah itu, tidak ada lagi kabar dari mereka.

"Terakhir, komunikasi dengan temannya itu soal skor pertandingan bola, 5-1. Setelah itu tidak ada kontak lagi," ungkap Indah.

Keluarga Dawam memang berencana untuk merayakan Idul Fitri di Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka mengatur jadwal umrah agar dapat beribadah hingga Lebaran sebelum kembali ke Indonesia.

Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi

Photo :
  • Reasahalharamain

"Mereka berangkat tiga hari sebelum kecelakaan. Memang rencananya ingin merayakan Idul Fitri di sana," kata Erma dengan mata berkaca-kaca.

Kini, pihak keluarga tengah mengurus berbagai dokumen terkait pemakaman para korban. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk memakamkan jenazah di Arab Saudi.

"Kami sudah mengurus surat-suratnya. Banyak yang ingin wafat di sana, jadi kami ikhlas untuk memakamkan mereka di sana," tutup Erma.

Sebagai informasi, kecelakaan tragis ini terjadi pada Kamis (20/3/2025) pukul 13.30 waktu setempat. Bus yang membawa rombongan umrah sempat terbalik sebelum akhirnya terbakar. (Didiet Cordiaz/tvOne/Semarang)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya