Kasus Penembakan Polisi di Lampung, Istri Kapolsek: Ada Upaya Suap dari Oknum TNI
- Ist
Jakarta, VIVA - Istri Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto mengaku, ada oknum TNI yang mencoba memberikan amplop berisi uang Rp 1 juta agar sabung ayam bisa berjalan tanpa gangguan.
"Ada juga sih oknum yang nembak itu kan, itu maksudnya mau kasih duit ke bapak tuh. Saya sendiri dengan mata kepala sendiri liat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia enggak mau," ujar istri AKP Anumerta Lusiyanto Sabtu, 22 Maret 2025.
Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto dan anggotanya Bripka Petrus serta Bripda Ghalib Tewas saat gerebek judi sabung ayam.
- Pujiansyah
Istri AKP Anumerta Lusiyanto mengatakan, dalam pemberian amplop ini oknum TNI tersebut mengirimkan orang untuk diberikan kepada Lusiyanto.
"Ini nyuruh orang dia, titip sama orang. Bapak nggak pernah mau," jelasnya.
Adapun dua oknum TNI diduga terlibat dalam kasus tewasnya tiga polisi saat lakukan penggerebekan lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Kini, kedua prajurit militer tersebut sudah ditahan.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung meminta pihak yang menyebarkan isu adanya setoran yang diterima oleh anggota dari aktivitas judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan menunjukkan bukti yang ada.
"Saya menanggapi bahwa ini kan asumsi, ya kalaupun ada kami tidak menutup diri untuk memproses itu," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dalam keterangannya, di Provinsi Lampung, Sabtu.
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika
- Pujiansyah (Lampung)
Menurutnya, isu yang beredar bahwa tragedi penembakan yang menewaskan tiga Polisi Polsek Negara Batin dipicu masalah setoran sejumlah uang merupakan asumsi tak mendasar oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Bahkan, sebagai wujud keseriusan Polri terhadap hal ini, Ditpropam Polri, Irwasum Polri semuanya sudah turun untuk melakukan pengecekan serta pendalaman terhadap isu yang tersebar tersebut," kata dia.