Marak Preman Bermodus Ormas Minta THR dengan Paksa, DPR Desak Polisi Bertindak Tegas
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
Jakarta, VIVA – Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, menyerukan agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas terhadap preman-preman yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dan melakukan pemerasan terkait Tunjangan Hari Raya (THR).
Abdullah, yang memiliki wewenang dalam bidang hukum, hak asasi manusia, dan keamanan, menekankan pentingnya pembentukan posko pengaduan untuk menanggapi tindakan premanisme ini yang telah lama meresahkan masyarakat, pemerintah, pengusaha, dan korban-korban lainnya.
"Preman-preman yang menggunakan topeng ormas sering kali mengancam dan memaksa masyarakat. Mereka merasa memiliki kekuasaan di daerah-daerah tertentu, yang memungkinkan mereka melakukan tindakan pemerasan dengan bebas," ungkap Abdullah seperti dikutip dari Antara, Sabtu 22 Maret 2025.
Dia menambahkan bahwa aksi mereka semakin terang-terangan menjelang hari raya, dengan melakukan pemalakan di berbagai lokasi seperti lembaga pendidikan, kantor pemerintahan, pabrik, toko, dan tempat-tempat lainnya.
"Kejadian-kejadian tahun ini menjadi perhatian serius karena terekam dan tersebar luas melalui media sosial. Masyarakat dengan tegas menolak perilaku premanisme berkedok ormas yang merugikan ini," katanya.
Tidak hanya itu, preman-preman tersebut juga dikenal melakukan tindakan kekerasan terhadap korban-korban mereka jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Viral Anggota Ormas Bikin Kerusuhan di Kantor Dinkes: Tumpahkan Sampah dan Siram
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
"Mereka tidak segan membawa senjata tajam dan mengancam keamanan publik. Ini jelas-jelas merupakan tindakan kriminal yang tidak dapat ditoleransi," tegas Abdullah.
Legislator yang mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah VI ini mendesak pihak kepolisian untuk bertindak cepat dalam menangkap dan mengadili para pelaku premanisme yang menyamar sebagai anggota ormas. Mereka telah melakukan tindak pidana berupa pemerasan dan ancaman kekerasan.
Abdullah juga memberikan apresiasi kepada kepolisian yang telah berhasil menangkap beberapa pelaku premanisme yang mengganggu ketertiban umum. Dia mengingatkan polisi untuk tetap sigap dalam menanggapi laporan-laporan masyarakat terkait kasus premanisme ini.
"Kami mendorong pendirian posko pengaduan di setiap wilayah untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan kejahatan semacam ini kepada pihak berwenang," tambahnya.
Sebelumnya, beberapa kasus premanisme berkedok ormas telah menggegerkan masyarakat, seperti kasus pemerasan THR di pabrik di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi viral setelah terekam dalam video. Pelaku dalam kasus tersebut telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Demikian juga, aksi merusak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang dilakukan oleh anggota ormas Laskar Merah Putih, serta kasus penganiayaan yang dilakukan anggota LSM Gerhana terhadap satpam sekolah terkait pemberian THR, juga menjadi perbincangan hangat di media sosial.