3 Kabupaten di Kalimantan Barat Terdampak Banjir, Kota Putussibau Lumpuh Total

Akibat tingginya intensitas hujan, banjir besar melanda Kota Putussibau hingga melumpuhkan aktivitas pers warga, Jumat 21 Maret 2025. (Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Pontianak, VIVA – Banjir besar melanda tiga kabupaten di Kalimantan Barat, yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Landak pada Jumat, 21 Maret 2025.

Angin Puting Beliung Terjang Koja Jakarta Utara, 38 Rumah Rusak

Dikabarkan, Kota Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan kondisi lumpuh total akibat banjir yang mencapai ketinggian hingga tiga meter.

Banjir besar yang melanda Kota Putussibau, baik di Kecamatan Putussibau Utara maupun Putussibau Selatan, dengan kedalaman air bervariasi dari 1 cm hingga 3 meter. Ribuan rumah, fasilitas umum, serta kendaraan terendam banjir, membuat aktivitas masyarakat lumpuh total.

Komisi XII Ungkap 3 Cara Agar RI Lepas dari Darurat Sampah

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa sebagian masyarakat masih bertahan di rumah mereka, sementara yang lain mengungsi ke rumah keluarga di lokasi yang lebih aman.

"Saat ini Kota Putussibau masih lumpuh total. Ruas jalan terendam banjir, dan sebagian masyarakat sudah mengungsi. Curah hujan masih tinggi, sehingga ada potensi debit air Sungai Kapuas kembali meningkat," jelasnya.

Menko PMK: Pengelolaan Sampah Minimalisir Resiko Bencana dan Kesehatan

BPBD Kalimantan Barat: Lima Wilayah Dilanda Banjir

Photo :
  • Aceng Mukaram/Pontianak

Seorang warga Putussibau, Matius, mengungkapkan bahwa rumahnya tenggelam akibat banjir dengan ketinggian air sekitar dua meter. 

"Saya dan keluarga sudah mengungsi ke rumah kost yang tidak terdampak banjir. Kondisi banjir tahun ini lebih parah dan datang sangat cepat," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Sanggau, banjir melanda beberapa wilayah di Kecamatan Beduai akibat hujan deras yang terjadi sejak Kamis. Banjir ini tidak hanya merendam rumah warga tetapi juga menutup akses jalan lintas Indonesia-Malaysia (Malindo).

Kapolsek Beduai, Iptu Hudson Siahaan, menyampaikan bahwa debit air mencapai 80 cm, membuat kendaraan roda dua hingga roda enam tidak bisa melintas.

"Ada tiga titik banjir di jalan Lintas Malindo, tepatnya di Desa Bereng Berkawat, Kecamatan Beduai," katanya.

Banjir juga melanda Kabupaten Landak, khususnya di Kecamatan Menyuke. Luapan Sungai Menyuke menyebabkan banjir di permukiman warga, termasuk kawasan Pasar Desa Darit.

Seorang warga Desa Darit, Darius, mengatakan bahwa banjir mulai naik sejak Kamis malam akibat curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir.

Sementara itu, Kapolsek Menyuke, Ipda Aprianus Sabari, menyampaikan bahwa tiga desa di kawasan aliran Sungai Menyuke terdampak banjir, yaitu Desa Songga, Desa Ansang, dan Desa Darit.

"Polsek Menyuke terus memantau kondisi banjir dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan posko pengungsian jika debit air terus meningkat," ujarnya.

Dengan curah hujan yang masih tinggi di wilayah Kalimantan Barat, warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat serta mempersiapkan bantuan bagi para korban terdampak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya