Kemenhub Kesulitan Atasi Travel Gelap Jelang Lebaran
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengakui sulitnya mendeteksi bisnis travel gelap lantaran pergerakan dan operasionalnya yang langsung menuju ke rumah-rumah penggunanya.
“Kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi, karena mereka beroperasi kan jauh ke dalam, maksudnya jauh ke dalam itu langsung kepada para pengguna. Kadang-kadang itu dari rumah ke rumah,” ujar Dudy kepada wartawan, Jumat, 21 Maret 2025.
Tak terkecuali pada momentum hari raya Idulfitri dan libur panjang yang acapkali dimanfaatkan untuk perjalanan mudik ke kampung halaman. Karenanya, Dudy mewanti-wanti agar masyarakat tidak terjebak, sebab penggunaan travel gelap atau angkutan-angkutan yang tidak terdaftar, bisa merugikan pengguna ataupun penumpangnya sendiri.
Faktor keselamatan yang paling sulit didapatkan dari jasa travel gelap, lantaran pihak Kementerian Perhubungan tidak bisa memonitor apakah kendaraan dipakai masih layak untuk digunakan atau tidak.
Aspek kedua yakni jaminan keselamatan terkait dengan pengemudi atau pengendara travelnya itu juga, kata Dudy, tidak ada yang memonitor fisik atau pola kerjanya dalam bertugas.
“Sehingga berakibat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar apabila para pemudik menggunakan angkutan-angkutan travel tersebut. Dan, jaminan terhadap asuransi juga tidak ada. itu yang mungkin akan merugikan para pengguna travel apabila menggunakan travel-travel yang gelap seperti ini,” imbuhnya.
