Jemput Ratusan WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menlu: Jangan Mudah Terpengaruh Iming-iming Tak Jelas
- Istimewa
Jakarta, VIVA — Momen tangis haru pecah saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjemput kepulangan 400 WNI yang jadi korban perdagangan orang online scamming dari Myawaddy, Myanmar, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa, 18 Maret 2025.
Sugiono bersama Menko bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan sudah menanti kedatangan pesawat yang mengangkut 400 WNI tersebut sejak Selasa pagi. Begitu pesawat mendarat, Sugiono langsung menuju area apron untuk menyambut para WNI.
Para WNI yang turun dari pesawat satu persatu bergantian memeluk Sugiono. Suasana tangis haru pecah berulangkali di pundak Sugiono.
Mereka menyampaikan terima kasih karena berhasil pulang ke Tanah Air dengan selamat.
“Terima kasih Pak,” kata salah seorang yang diikuti WNI lain.
Ratusan WNI Korban Online Scam di Myanmar Dipulangkan ke Indonesia (Doc: Kemlu RI)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Sugiono meresponsnya dengan menepuk pundak para WNI. Sejumlah WNI juga menyampaikan rasa syukurnya dengan bersujud begitu turun dari pesawat.
Para WNI itu dipulangkan melalui jalur darat dari Myawaddy, Myanmar ke wilayah Thailand. Selanjutnya, ratusan WNI itu dibawa ke Tanah Air menggunakan pesawat carter.
“Kepada WNI yang tiba di indonesia selamat datang kembali. Semoga bisa lekas kembali berkumpul bersama keluarga,” kata Sugiono.
Sugiono pun menyampaikan pesan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri agar menggunakan jalur-jalur yang resmi. Ia mengingatkan agar tak mudah tergiur dengan iming-iming janji.
“Jalur yang legal jalur-jalur yang bisa dipertanggungjawabkan. Jangan mudah terpengaruh oleh iming iming atau janji-janji yang tidak jelas,” jelas politikus Partai Gerindra itu.
Dalam perkara ini, ratusan WNI itu selama di Myanmar dipaksa bekerja di bawah tekanan sekaligus jadi sasaran penyiksaan. Mereka bekerja di markas sindikat online scamming dan mengalami berbagai tekanan seperti kekerasan fisik seperti pukulan dan penyetruman.
Para korban juga tak diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarga. Paspor mereka disita. Pun, kondisi mereka dikurung di lokasi tertutup tanpa akses keluar.
Adapun keberhasilan ratusan WNI dari Myanmar ini karena hasil kerja Tim Pelindungan WNI KBRI Bangkok, Kementerian Luar Negeri, Divhubinter Polri.
