3 Kecamatan Terdampak Gempa Bumi di Tapanuli Utara, Rumah hingga Sekolah Rusak
- Dok. Polres Tapanuli Utara
Tapanuli Utara, VIVA – Tiga kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) terkena dampak gempa bumi yang terjadi pada Selasa pagi, 18 Maret 2025, sekitar pukul 05.22 WIB. Ketiga kecamatan itu, yaitu Kecamatan Pahae Hulu, Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Adiankoting.
Berdasarkan data sementara dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Kecamatan Pahae Hulu, tercatat satu korban meninggal dunia bernama Kartini Manalu (70). Sementara suaminya Hulman Hutabarat (67) mengalami luka-luka. Kedua korban tersebut merupakan pasangan suami-istri.
Selain itu, di kecamatan tersebut terdapat 2 kepala keluarga atau 8 jiwa terdampak, dua unit rumah rusak berat. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu, tidak dapat dilalui akibat material longsor dari gempa bumi.
Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
- ANTARA
Kemudian, satu unit SD 177923 Kecamatan Pahae Julu mengalami rusak sedang. Satu unit SMAN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan tembok retak, papan tulis jatuh dan rusak, plafon ada yang jatuh. Satu unit SMKN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan tembok retak sedikit, plafon dan ruangan baru jatuh semua. Jalan dari Tarutung menuju Pahae Jae juga longsor di sekitar Lobu Pining.
Di Kecamatan Pahae Jae, terdampak akibat gempa itu, yakni 1 unit SD 173238 Pangaloan, Kecamatan Pahae Jae mengalami rusak sedang 1 unit kantor Kepala Desa Pardomuan, Kecamatan Pahae Jae mengalami kondisi rusak berat.
Selanjutnya, Kecamatan Adiankoting terkena dampak bencana alam tersebut, yaitu 1 unit ruangan kelas SD 173256 Lobupining Kecamatan Adiankoting ambruk dan tidak bisa digunakan, kondisi gedung lainnya rusak berat. Sementara aktifitas pembelajaran diliburkan.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan, upaya penanganan yang dilakukan BPBD Sumut berkoordinasi dengan Pemkab Tapanuli Utara.
"BPBD Tapanuli Utara berkoordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan yang terdampak bencana gempa bumi," kata Sri saat dikonfirmasi VIVA, Selasa siang, 18 Maret 2025.
Sri mengatakan, BPBD Kabupaten Tapanuli Utara masih melakukan pendataan atau assessment di lokasi kejadian. Kemudian, tahap penanganan oleh pemerintah setempat, TNI, Polri dan masyarakat.
"Alat berat dari dinas PUTR Taput telah berada di lokasi kejadian dan melakukan pembersihan material longsoran," kata Sri.
Sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa yang mengguncang Taput ini berjenis double earthquake. Dimana yang pertama parameter gempa magnitudo 5,5 dan yang kedua, parameter gempa magnitudo 5,6.
“Ini adalah dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama. Ini terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan,” ucap Daryono.
Daryono mengungkapkan selisih waktu dan jarak kedua gempa hanya berselisih 56 detik. Sedangkan selisih jarak kedua pusat gempa hanya 9 kilometer.
“Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif. Sumber pembangkit gempa yaitu Sesar Besar Sumatra (The Sumatran Fault Zone) segmen Toru,” ucap Daryono.
Daryono mengatakan gempa bumi ini berdampak kerusakan beberapa rumah di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara dan memicu tanah longsor yang menimpa 2 rumah warga di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.