Warga Alim Dituduh Curi HP dan Gantung Diri Diduga Jadi Penyebab Polsek Kayangan Diserang Massa

Kondisi Polsek Kayangan pasca penyerangan (Satria)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA – Puluhan massa melampiaskan kemarahan mereka dengan mendatangi Polsek Kayangan di Lombok Utara, pukul 18.20 Wita, Senin, 17 Maret 2025. Sesaat sebelum salat tarawih, warga sudah berkumpul di depan Polsek Kayangan mencari penyidik yang mengintrogasi seorang warga atas dugaan kasus pencurian HP.

Tidak berselang lama, secara spontan massa berteriak dan menyulut emosi semakin berkobar. Warga melempar kaca dan pintu Polsek dengan batu dan kayu.

Tidak sampai di situ, massa melihat beberapa motor yang terparkir di halaman Polsek Kayangan dan langsung melakukan perusakan. Sepeda motor dibakar dan dihancurkan.

Dari video amatir warga terlihat empat unit sepeda motor rusak dan terbakar. Pintu dan jendela kantor polisi itu rusak.

Warga menyerang Polsek Kayangan (satria)

Photo :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Meskipun beberapa polisi terlihat menenangkan massa, namun aksi massa tak kunjung padam. Dari video yang beredar massa tidak melakukan penganiayaan terhadap polisi, namun pengrusakan dilakukan.

Polisi belum berani mengonfirmasi kejadian tersebut kepada media sesaat usai penyerangan.

“Belum berani (berstatment), kita masih di jalan,” kata Kasi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan dihubungi melalui sambungan telepon.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid juga enggan menjawab pertanyaan media. Baru beberapa jam pasca kejadian, dia membenarkan kejadian tersebut.

“Bapak Kapolda dan Kapolres ada di TKP untuk memastikan situasi kondusif,” kata Kombes Kholid.

DPR Minta Polisi Usut Tuntas Temuan Ladang Ganja di Bromo Tengger Semeru

Dia tidak dapat merinci motif penyerangan tersebut. “Terkait motifnya masih dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. Pertanyaan lainnya tidak dijawab.

Meski belum ada laporan resmi polisi terkait kronologis peristiwa, kronologi telah berseliweran di media sosial. Bahkan rilis internal kepolisian beserta video dan foto beredar.

3 Anggota Polisi Tewas Ditembak, Masyarakat Pecinta Polisi: Pelaku Layak Dihukum Mati

Kepala Desa (Kades) Sesait, Susianto membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut. Namun dia mengatakan tidak mengetahui persis kronologis yang memicu penyerangan dilakukan.

“Kami hanya fasilitasi dan mendampingi. Penyerangan setelah magrib menjelang isya,” ujarnya.

Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Jadi Polisi

Dari informasi yang media ini terima, penyerangan dipicu dugaan pencurian HP oleh seorang warga.

Saat itu seorang warga berinisial RW berbelanja di sebuah ritel modern dekat patung kuda Lombok Utara.

Ada dua versi kejadian. Versi pertama, RW mengambil HP kasir dan meletakan dalam kantong belanjaannya. Kemudian kasir melaporkan kasus tersebut ke Polsek Kayangan disertai bukti rekaman CCTV.

Versi kedua RW tidak sengaja mengira HP itu adalah miliknya dan membawa pulang. Sampai di rumah, pemilik HP menghubunginya dan dia berjanji akan mengembalikannya. Namun keburu diviralkan sehingga polisi mengamankannya.

Media belum dapat mengonfirmasi secara independen informasi tersebut. Polisi belum dapat menyimpulkan kronologi.

RW dikenal anak yang baik dan taat beribadah oleh warga setempat. Dia seorang pemuda yang menjadi ASN di Lombok Utara. Dia juga sering mengimani salat berjamaah warga. Sehingga saat dia terjerat kasus, warga tidak mempercayai dia berniat mencuri HP.

RW telah dimintai keterangan di kepolisian dan tidak dilakukan penahanan atas kasus tersebut. Namun dugaan dia mengalami depresi hingga menyebabkan dia mengakhiri hidup dengan gantung diri. Bahkan ada rumor oknum polisi meminta uang damai kepada dirinya sebesar Rp2 juta. Rumor itu beredar di Medsos, namun belum dibuktikan kebenarannya.

Kematiannya mengobarkan kemarahan warga.

Kapolda NTB, Irjen Hadi Gunawan turun langsung ke TKP pasca kejadian. Dia belum dapat menyimpulkan penyebab penyerangan itu.

“Masih di TKP. (Kronologi penyerangan) masih diselidiki,” ujarnya.

“Pelaku dikenal masyarakat orangnya baik,” sambungnya.

Sebelum mengakhiri hidup, RW terlihat aktif di Facebook menulis status penyangkalan telah mencuri HP.

Salah kira ku we. Lillah demi Allah kenang ku hpng ku (Saya salah mengira. Demi Allah saya kira HP saya,” tulisnya menggunakan bahasa Sasak Lombok.

Bahkan dia juga aktif membalas komentar teman-temannya.

aku salak bro. Kenang k hpng k aku lek julung k NU iye tamak k tas (Saya salah bro. Saya kira HP milik saya di depan saya. Itu saya masukan di tas,” tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya