Jalankan Astacita Prabowo, SLB Gresik Dapat Hak Sama dengan Sekolah Lain
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Gresik, VIVA - Dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan sesuai Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Jawa Timur.
Dia didampingi Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Jawa Timur, ibu Ade Imam Sugianto, Kapolres Gresik Ajun Komisaris Besar Polisi Rovan Richard Mahenu dan jajaran Polres Gresik. Dalam kesempatan itu, Juliati menyaksikan implementasi program makanan bergizi gratis (MBG) kepada siswa kelas XI dan XII SLB. Kemudian, dia berbincang dengan para siswa.
“Kehadiran kami dari Yayasan Kemala Bhayangkari untuk mendukung program Pemerintahan Prabowo-Gibran yang dicanangkan dalam Astacita, salah satunya dunia pendidikan dan makan bergizi gratis (MBG). Jadi, sekolah ini pun perlu mendapatkan hak yang sama dengan sekolah lainnya. Adik-adik harus semangat belajarnya,” ucap Juliati dikutip pada Kamis, 27 Februari 2025.
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Sementara Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu mengapresiasi kunjungan Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari. Dia juga menegaskan komitmen Polres Gresik dalam mendukung pendidikan inklusif.
"Kami sangat mendukung program pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Semoga mereka terus semangat dan meraih masa depan yang cerah," ucap Rovan.
Terpisah, Kepala Sekolah SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik, Dede Idawati menyampaikan terima kasih atas kedatangan Juliati Sigit Prabowo yang memberi supporting sistem luar biasa. Sebab hal itu membuat SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik jadi inspiratif semua SLB di Jawa Timur.
”Banyak hal yang kami dapatkan prestasi prestasi menjadi sekolah inovatif sejak tahun 2024. Untuk menyambut Ibu Kapolri, siswa dan siswi tadi juga bermain angklung. Mereka sangat cepat untuk belajar angklung karena kami sudah mengajar mereka sejak SD, SMP sampai SMA sehingga tidak lah sulit untuk komunikasi sama mereka,” kata Dede.
