Prabowo: yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa?

Presiden RI Prabowo Subianto di acara penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat yang berlangsung di Ritz-Carlton, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2025.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku heran dengan munculnya sebutan 'Indonesia Gelap'. Sebab, dia meyakini Indonesia akan menjadi negara yang makmur di masa depan.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam penutupan Kongres ke-6 Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2025.

"Saya katakan, Indonesia akan berhasil menjadi negara makmur saudara-saudara. Dan yang akan menikmati adalah kalian-kalian, saudara-saudara yang muda-muda," kata Prabowo.

"Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?" sambungnya. 

Presiden Prabowo Hadiri Penutupan Kongres VI Partai Demokrat

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Prabowo kemudian menjelaskan soal efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintahannya saat ini. Dia memahami kebijakan tersebut banyak menuai kritik dari berbagai pihak. 

"Sekarang kita punya potensi yang kuat dan ternyata kita melihat di mana-mana kita bisa menghemat. Itu baik, untuk dipakai di bidang yang lebih penting. Memang kadang-kadang sulit orang yang sudah nyaman, banyak studi banding ke luar negeri, iya kan. Saya paham," ucap dia. 

Meski begitu, Prabowo menekankan, kebijakan yang dilakukannya ini akan terasa beberapa tahun mendatang. Tujuannya pun kata Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Buka Puasa dengan Prabowo, Sri Mulyani Lapor Kinerja APBN

"Kita selesaikan dulu berapa tahun, rakyat kuat, rakyat sejahtera, dan saya katakan Indonesia akan berhasil menjadi negara makmur," tutur Prabowo.

13 Tuntutan Mahasiswa untuk Pemerintah

Gibran Berencana Salat Idul Fitri di Jakarta, Sungkem ke Prabowo Baru Mudik ke Solo

Untuk diketahui, mahasiswa membawa 13 tuntutan utama yang mereka nilai sebagai isu mendesak yang harus segera ditindaklanjuti pemerintah dalam aksi demontrasi bertajuk Indonesia Gelap.

Bagas Wisnu, Jenderal Lapangan Aksi Indonesia Gelap, menyatakan bahwa aksi ini bukan hanya bentuk protes, tetapi juga panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalannya pemerintahan.

Presiden Prabowo Geram Kasus MinyaKita Disunat: Jangan Menari di Atas Penderitaan Rakyat!

“Jika pemerintah tidak merespons tuntutan ini, kami akan terus menggelar aksi serupa di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Berikut adalah 13 tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi ‘Indonesia Gelap’:

    1. Pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis, serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.

    2. Cabut proyek strategis nasional (PSN) yang dinilai merampas hak rakyat, serta dorong reforma agraria sejati.

    3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba, yang dianggap sebagai alat pembungkaman kritik di lingkungan akademik.

    4. Hapuskan multi-fungsi ABRI, karena keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi mengancam demokrasi.

    5. Sahkan Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat, untuk melindungi hak-hak masyarakat adat atas tanah dan budaya mereka.

    6. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, yang dinilai mengancam sektor pendidikan dan kesehatan rakyat.

    7. Evaluasi total program makan bergizi gratis, agar tidak hanya menjadi alat politik tetapi benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

    8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen, demi kesejahteraan akademisi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi.

    9. Desak Presiden menerbitkan Perppu Perampasan Aset, untuk memberantas korupsi dan kejahatan ekonomi secara efektif.

    10. Tolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan, karena dinilai dapat memperkuat impunitas aparat dan melemahkan pengawasan publik.

    11. Efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih, untuk mengatasi keborosan serta mengganti pejabat yang dianggap bermasalah.

    12. Tolak revisi peraturan tata tertib DPR, yang dianggap berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kewenangan di lembaga legislatif.

    13. Reformasi total Polri, untuk menghapus budaya represif dan meningkatkan profesionalisme kepolisian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya