KKB Penebar Teror Dibekuk! Tokoh Masyarakat Yalimo Berterima Kasih ke Satgas

Kepala Suku Yali-Yalimo, Akulak Lagoan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)

Jakarta, VIVA – Kepala Suku Yali-Yalimo, Akulak Lagoan mengapresiasi keberhasilan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 dalam menangkap Disertir Kepolisian Aske Mabel yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yalimo.

Steve Mara Ajak Masyarakat Papua Dukung Program Asta Cita Prabowo, Ini Alasannya

Penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu, 19 Februari 2025, pukul 06.30 WIT di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo. Aske Mabel diketahui kerap menebar teror di wilayah tersebut, sehingga membuat masyarakat merasa tidak aman.

Akulak Lagoan yang juga merupakan tokoh masyarakat Kabupaten Yalimo menyampaikan apresiasinya saat ditemui di Kampung Honita, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pada Jumat, 21 Februari 2025. 

UMKM Kakao Papua Bakal Tampil pada Pameran Food and Hotel Asia di Singapura

Ia mengungkapkan bahwa sejak Aske Mabel membelot dan membawa kabur empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo. Masyarakat hidup dalam ketakutan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Ops Damai Cartenz-2025 karena telah menangkap Disertir Kepolisian Aske Mabel dan mengamankan kembali senjata yang dibawanya. Ini membawa ketenangan bagi masyarakat Yalimo,” ujar Akulak Lagoan.

Akhirnya! 5G Masuk Papua, Telkomsel: Bertahap dan Merata

(FOTO ILUSTRASI) Satgas Damai Cartenz melumpuhkan anggota KKB di Pegunungan Bintang, Papua

Photo :
  • Aman Hasibuan - Dok Satgas Damai Cartenz

Ia juga mendoakan agar Satgas Ops Damai Cartenz-2025 selalu diberkati dalam menjalankan tugasnya. 

“Tuhan memberkati Satgas Ops Damai Cartenz-2025 di mana pun kalian bertugas,” tambahnya.

Lebih lanjut, Akulak Lagoan menegaskan bahwa dengan tertangkapnya Aske Mabel, situasi keamanan di Kabupaten Yalimo telah kembali kondusif. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

“Pembangunan Kabupaten Yalimo memakan waktu bertahun-tahun, ada yang lima tahun, tiga tahun, hingga empat tahun. Jangan sampai tindakan kriminal seperti yang dilakukan Aske Mabel menghancurkan kedamaian hanya dalam waktu singkat. Kami masyarakat Yalimo tidak menginginkan hal itu terjadi,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya