Gus Rofi'i Bongkar Kepentingan Said Didu yang Kerap Kritik PSN PIK 2
- Tangkapan Layar YouTube tvOneNews
Jakarta, VIVA – Ketua Barisan Ksatria Nusantara (BKN) Muhammad Rofi’i Mukhlis alias Gus Rofi’i menanggapi pihak yang mengkritisi Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK 2) tanpa didasari data dan sumber yang jelas.
"Mengkritik itu boleh, tapi harus berdasarkan data. Jangan mengkritik nggak pakai data. Berarti itu bohong dan fitnah," tegas Gus Rofi'i kepada wartawan Kamis, 20 Februari 2025.
Salah satu yang kerap mengkritik program PIK 2 yakni mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Said Didu, yang selama ini dikenal sebagai pengkritik keras berbagai kebijakan pemerintah, terutama terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, turut terlibat dalam proses pembongkaran tersebut.
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Gus Rofi'i pun menganggap Said Didu menyebarkan hoaks tentang PIK 2 karena dia memiliki kepentingan di dalamnya.
Ia menyebut Said Didu membuat opini miring tentang PIK 2 karena ingin tanahnya yang berada di area tersebut dibayar dengan harga jauh di atas NJOP.
"Ada orang yang namanya SD (Said Didu) tadi itu punya tanah 10 hektare, dia belinya 5 ribu dulu, nah ini menyuruh orang ditawarkan kepada PIK. Nah, PIK nawar padahal di atas NJOP, tetapi si SD ini mintanya 1 juta lebih per meter. Padahal NJOP-nya di sana jauh di bawah itu," kata Gus Rofi'i.
Gus Rofi'i pun menjelaskan alasan BKN pasang badan membela PSN dan PIK 2. Hal itu karena ia meyakini pembangunan PSN PIK 2 banyak mendatangkan manfaat bagi warga.
"Kenapa saya membela PIK ya? Karena di situ ada kebenaran. Nah, kebenarannya di mana? Nah, kebenaran yang nyata nih, yang kelihatan mata. PIK membayar pajak nih, Rp 50 triliun. Ini kan berarti kan dia peduli pada negara dan melaksanakan kewajiban. Yang kedua, kebenaran itu dia menciptakan lapangan kerja begitu banyaknya," kata dia.
Terkait keberadaan pagar laut di perairan Tangerang yang tengah jadi polemik, Gus Rofi'i menyebut masalah itu tak ada kaitan dengan PSN PIK 2.
"Nggak ada kaitan. Sekarang Pagar Laut misalnya yang salah, ya enggak ada urusannya dengan PSN dan PIK 2 karena memang tidak ada kaitannya sama sekali," kata dia.
Pada awal tahun 2025 ini, Gus Rofi'i mendampingi kunjungan sejumlah ulama dari Banten dan Jakarta ke kawasan PSN PIK 2. Salah satu ulama yang hadir kala itu yakni mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj.
Gus Rofi’i, menyatakan kunjungan tersebut dalam rangka mencari tahu dan bertabayyun apa terkait polemik PSN PIK 2.
"Karena yang menghujat ini tidak paham persoalan. Sementara PSN PIK 2 dinilai mendatangkan mashlahat bagi semua pihak, termasuk lingkungan hidup di kawasan tersebut," kata Gus Rofi’i