Menkes Budi Gunadi Pimpin Transformasi Kesehatan, Dorong Pemerataan Dokter Spesialis di KONKERNAS HBTKVI 2025
- IST
Jakarta, VIVA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam pemerataan dokter spesialis di seluruh Indonesia.
Dalam Konferensi Kerja Nasional (KONKERNAS) 2025 yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular Indonesia (HBTKVI) di Jakarta pada 16 Februari 2025, Budi Gunadi menyoroti masih minimnya tenaga medis spesialis, terutama di bidang bedah toraks, kardiak, dan vaskular (BTKV) yang berdampak pada akses layanan kesehatan masyarakat.
"Jumlah dokter spesialis kita masih sangat kurang, terutama di daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu, kami sedang mendorong sistem pendidikan berbasis rumah sakit atau Hospital Based Training agar distribusinya lebih merata," ujar Budi Gunadi dalam keterangannya yang dikutip VIVA, Selasa 18 Februari 2025.
Ia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan telah menggandeng universitas dan rumah sakit dalam mempercepat penyebaran tenaga medis.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas tanpa harus dirujuk ke kota besar.
Tantangan Penyebaran Dokter Spesialis dan Transformasi Kesehatan
Pemerataan dokter spesialis menjadi tantangan besar di tengah meningkatnya kasus penyakit kardiovaskular di Indonesia. Pergeseran tren penyakit dari infeksi ke penyakit tidak menular (Non-Communicable Diseases/NCD), seperti jantung dan pembuluh darah, menuntut sistem layanan kesehatan yang lebih efisien dan merata.
Ketua Umum HBTKVI, Dr. dr. Prasetyo Edi, SpBKTV (K), SH, MH, mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan dalam mendorong penyebaran tenaga medis dengan menyediakan alat-alat bedah jantung dan paru di berbagai daerah.
"Pak Menteri menginisiasi semangat pemerataan dokter BTKV di Indonesia. Dengan adanya alat-alat bedah jantung di berbagai wilayah, para dokter spesialis dapat hadir dan melayani pasien secara lebih optimal," ujarnya.
Saat ini, banyak rumah sakit di daerah masih kekurangan tenaga spesialis BTKV, sehingga pasien harus dirujuk ke rumah sakit besar yang jaraknya jauh.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan pelayanan kesehatan di bidang bedah toraks, kardiak, dan vaskular dapat semakin merata.
KONKERNAS HBTKVI 2025 juga menjadi ajang pelantikan pengurus baru HBTKVI periode 2024-2027. Kepengurusan baru ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam inovasi layanan kesehatan BTKV di Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan layanan kesehatan, Menkes Budi Gunadi Sadikin dianugerahi gelar anggota kehormatan HBTKVI. Dr. dr. Prasetyo Edi berharap KONKERNAS 2025 menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan kesehatan yang lebih inklusif dan merata.
"Kami ingin mempercepat inovasi dan memastikan setiap masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan berkualitas, tanpa terhambat oleh jarak atau keterbatasan tenaga medis," pungkasnya.
