Mendagri Minta Daerah Siapkan Antisipasi untuk Hadapi Lonjakan Pemudik

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

Jakarta, VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) menyusun langkah antisipasi menghadapi lonjakan arus mudik menjelang Lebaran 2025. Sebab, setiap daerah memiliki tantangannya masing-masing terkait dengan mobilitas arus mudik.

BMKG Imbau Masyarakat yang Mudik untuk Waspada di Beberapa Wilayah Ini

“Karena setiap tantangan mobilitasnya, baik darat, laut, udara, itu berbeda-beda dari satu ke wilayah ke wilayah lain,” kata Tito pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dirangkaikan dengan Pembahasan Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2025. Rapat digelar di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. 

Pemudik Mulai Tiba di Stasiun Kejaksan Kota Cirebon (ilustrasi)

Photo :
  • Azizi Erfan (Cirebon)
Hari Ketiga Operasi Ketupat 2025: Polri Catat 148 Kecelakaan Terjadi di Berbagai Wilayah, 10 Orang Meninggal

Tito membeberkan tantangan masing-masing daerah dalam menghadapi mobilitas arus mudik. Misalnya daerah Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi yang perlu fokus menangani arus mudik di jalur darat.

Hal serupa juga perlu dilakukan daerah lain yang mengandalkan transportasi laut dan udara. Pemda perlu memastikan agar jalur tersebut dalam kondisi baik dan dapat dilalui oleh pemudik. Termasuk mendorong harga tiket transportasi seperti pesawat tidak terjadi kenaikan terlalu tinggi dan berdampak terhadap inflasi.

Terpaksa Mudik Perjalanan Jauh Memakai Motor, Pastikan 6 Hal Ini

Guna mendukung kelancaran arus mudik, Mendagri menambahkan, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.6.1/749/SJ tentang Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dalam Mendukung Arus Mudik Lebaran Tahun 2025. Surat yang diarahkan kepada seluruh kepala daerah tersebut diteken Mendagri pada tanggal 17 Februari 2025.

Mendagri menerangkan, SE ini untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran transportasi arus mudik Lebaran. Selain itu juga meningkatkan koordinasi terpadu antarpemangku kepentingan di tingkat daerah.

Melalui SE tersebut, Tito mengarahkan kepala daerah agar mengambil langkah-langkah terkait kesiapan sistem transportasi, infrastruktur pendukung, ketenteraman, dan ketertiban umum. Ini termasuk memitigasi risiko bencana, serta menyediakan pelayanan pendukung lainnya.

"Semua daerah kita mohon mendukung langkah-langkah dari kebijakan pemerintah pusat khususnya [dari] Pak Menteri Perhubungan. Dan nanti Surat Edaran ini juga tolong ditindaklanjuti," kata mantan Kapolri tersebut. 

Di lain sisi, Mendagri juga meminta Pemda mengecek kondisi seluruh infrastruktur transportasi, baik di darat, laut, maupun udara. Pemda juga perlu bertindak ketika mendapati infrastruktur yang membutuhkan perbaikan. Ini terutama infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Pemda. 

“Jalan-jalan yang bisa membuat macet atau lalu lintas menjadi terhambat, ini perlu diperbaiki,” ujarnya.

Selain itu, Pemda juga perlu memastikan agar pengelola transportasi dapat memperhatikan keamanan. Ini misalnya ketersediaan pelampung pada trasportasi laut, sungai, maupun danau. 

"Kalau tidak ada pelampung yang mahal silakan buat inovasi pelampung yang pakai stirofoam, dibuat rumahan itu tidak apa-apa," tegasnya.

Pemudik memilih menggunakan kapal laut di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Mendagri juga mengimbau kepada daerah yang memiliki bandar udara (bandar) perintis untuk mengecek kesiapannya. Menurutnya, saat ini banyak daerah yang memberikan subsidi penerbangan, sehingga dapat meringankan beban masyarakat. 

"Saya ingat di Toraja misalnya, Toraja itu menggunakan subsidi sehingga kalau tidak penuh (pesawatnya) tetap disubsidi oleh pemerintah daerah setempat," imbuhnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya