Cuaca Buruk di NTB: Banjir Bandang, Longsor dan Pohon Tumbang Memakan Korban Jiwa

Tim SAR mengevakuasi warga dengan perahu karet (Satria)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA – Cuaca buruk melanda Nusa Tenggara Barat, NTB, beberapa hari belakangan ini. Di beberapa tempat seperti di Lombok hingga Sumbawa, Bima dan Dompu, banyak wilayah yang terendam banjir. Termasuk longsor, pohon tumbang.

Bencana hidrometeorologi ini tidak hanya membuat infrastruktur rusak, bahkan memakan korban jiwa. Seperti di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima pada 2 Februari 2025 sebanyak delapan orang terseret banjir bandang. Empat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Masing-masing adalah Juliani, Aisah, Hermawati dan Burhan. Bahkan jenazah Juliani ditemukan di Labuan Bajo, Manggarai NTT.

Proses evakuasi korban banjir di Bima (Satria)

Photo :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Sementara empat korban lainnya masih hilang, yaitu Haikal, One, Aryani dan Ibrahim Sandu.

Kemudian pada Senin, 10 Februari seorang remaja Khairul Iwan (15) di Desa Pringgarata, Lombok Tengah, hilang terseret banjir saat mandi di sungai bersama teman-temannya. Korban belum ditemukan hingga saat ini.

Di Kecamatan Keruak, Lombok Timur seorang balita bernama Anna Septira (2 tahun), hilang terseret arus saat bermain di parit bersama bibinya Senin kemarin.

Pada Minggu, 9 Februari kemarin dua warga Kecamatan Tanjung Lombok Utara tertimpa pohon tumbang. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, di wilayah yang sama angin kencang merusak dua rumah warga.

Pada 10 Februari kemarin sejumlah wilayah di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat terendam banjir. Banjir merendam Perumahan Citra Kencana yang mengharuskan 150 kepala keluarga dievakuasi. Banjir juga terjadi di Perumahan Lavida setinggi pinggang orang dewasa. Kemudian banjir juga melanda Desa Karang Bongkot membuat petugas BPBD dan Tim SAR mengerahkan perahu karet mengevakuasi warga.

Gempa Guncang Tapanuli Utara Timbulkan Longsor, 1 Orang Tewas

Pada 10 Februari kemarin juga terjadi banjir di Desa Maluk, Kecamatan Taliwang Sumbawa Barat. Beberapa rumah warga rusak terendam banjir. Hari yang sama tanah longsor juga terjadi di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Lombok Timur, menyebabkan satu unit rumah.

Kemudian masih di hari yang sama cuaca buruk di Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur mengakibatkan satu unit rumah warga rusak.

Jenazah Lansia yang Terseret Banjir Ditemukan Mengapung di Laut

Media sosial ramai memperlihatkan kondisi pohon tumbang yang menimpa warga di Lombok. Seorang ibu pengendara motor berlumuran darah tertimpa pohon tumbang. 

Siklon Tropis

Kronologi Lengkap Geng Motor Bandung yang Anarkis di Minimarket dan Keroyok Tukang Parkir hingga Tewas

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi, mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, saat ini di sekitar wilayah Indonesia terpantau gangguan atmosfer yang mampu
menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah NTB.

Munculnya bibit siklon tropis 96S di Perairan sebelah barat Australia; perlambatan kecepatan angin (konvergensi), serta pertemuan dan belokan angin di sekitar wilayah NTB; kelembapan udara yang cenderung basah di berbagai ketinggian; dan labilitas atmosfer kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di NTB.

“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer tersebut, didukung oleh fenomena La Nina yang saat ini masih aktif, menunjukkan potensi peningkatan pertumbuhan awan konvektif (awan cumulunimbus) di beberapa wilayah NTB,” katanya dalam siaran pers.

Potensi cuaca buruk akan berlangsung selama empat hari mulai 10 hingga 13 Februari 2025.

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau agar terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, banjir Rob, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, sambaran petir, dan pohon tumbang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya