Survei LSI: 77 Persen Masyarakat Percaya Hasto Terlibat Kasus Korupsi Harun Masiku
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Lembaga Survei Indonesia (LSI) membeberkan hasil temuannya terkait kasus korupsi yang menjerat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dalam survei LSI, sebanyak 77 persen masyarakat percaya bahwa Hasto terlibat dalam kasus korupsi pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI Harun Masiku. Hal itu terkuak dalam survei yang dilakukan pada 20-28 Januari 2025.
"Langkah KPK (menetapkan Hasto sebagai tersangka) didukung oleh masyarakat, masyarakat meyakini yang bersangkutan itu memang terlibat kasus," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, pada Minggu, 9 Februari 2025.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto usai rampung diperiksa KPK sebagai tersangka kasus korupsi
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Secara rinci, 15,3 persen responden menjawab sangat percaya Hasto terlibat kasus korupsi Harun Masiku. Sementara 61,7 persen responden menyatakan percaya Sekjen PDIP terlibat korupsi tersebut.
Di lain sisi, hanya sebanyak 15,5 persen masyarakat yang kurang percaya Politikus PDIP itu terlibat dalam kasus Harun Masiku. Responden yang menjawab tidak percaya sama sekali pun hanya sebesar 0,9 persen.
"Ada 77 persen masyarakat percaya bahwa Sekjen PDIP itu memang terlibat kasus Harun Masiku, kasus yang sudah berlangsung cukup lama. Jadi ini cerminan salah satu atau penyebab mengapa masyarakat di depan tadi memberikan penilaian yang masih positif terhadap kinerja pemberantasan korupsi. Jadi kasus Hasto Kristiyanto ini cukup memberi citra positif kepada KPK sehingga kinerja pemberantasan korupsi dianggap baik," kata Djayadi melalui akun Youtube resmi LSI, pada hari Minggu.
Survei ini dilakukan dengan populasi warga seluruh Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam Pemilu atau mereka yang sudah berusia 17 tahun. Responden yang dilibatkan sebanyak 1.220 dengan responden dipilih secara multistage random sampling.
Margin of error dari ukuran sampel sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Survei ini dilaksanakan pada akhir 20-28 Januari 2025.
