Lansia di Tangsel Meninggal karena Kelelahan Antre LPG 3 Kg, Wakil Walkot: Evaluasi Buat Kita
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan atau Tangsel, Pilar Saga Ichsan mendatangi kediaman Yonih di Jalan Beringin I, Pamulang Barat. Yonih merupakan warga yang meninggal karena kelelahan mengantre beli LPG 3 kg.
Pilar mengatakan kedatangannya itu sebagai bentuk bela sungkawa atas meninggalnya wanita lansia 68 tahun tersebut.
"Di sini, kami bersilaturahmi dan menyampaikan langsung arahan dari pak Wali Kota Tangsel (Benyamin Davnie). Juga salam hormat untuk keluarga ibu Yonih, mudah-mudahan beliau ditempatkan di sisi terbaik," kata Pilar, Selasa, 4 Februari 2025.
LPG 3 kg, Antrian Warga Beli LPG 3 kg
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Dia mengatakan meninggalnya lansia pedagang nasi uduk itu jadi perhatian Pemerintah Kota Tangsel. Selain itu, jadi proses evaluasi atas kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat tersebut.
"Ini menjadi perhatian kita semua. Dari Pemkot Tangsel juga sekali lagi menyampaikan berduka cita atas meninggalnya Almarhumah," ujar Pilar.
Menurut dia, insiden meninggalnya Yonih juga jadi evaluasi dalam pendistribusian LPG 3 kg.
"Bisa jadi evaluasi buat kita semua ke depan untuk bagaimana di masyarakat ini bahwa terkait dengan distribusi LPG 3 kilogram. Bisa terus tersampaikan dengan baik," tutur Pilar.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan kondisi yang ada saat ini diperlukan jalan keluar segera. Ia memahami tujuan pemerintah soal LPG 3 kg sebenarnya baik untuk pengendalian harga dan lain sebagainya.
"Untuk saat ini, kita juga memantau melalui Disperindang terkait ketersediaan gas ini. Sampai hari ini sih, Alhamdulillah, karena kita selalu mengajukan jumlah ketersediaan gas yang dibutuhkan oleh masyarakat dari pertamina," jelas Pilar.
"Cuma memang kebisaan saja dari yang tadinya dari pengecer tapi harus ke pangkalan," ujar Pilar.
