NU Gelar Kongres Keluarga Maslahat, Gus Yahya Harap Jadi Vaksin bagi Tren Perkembangan Pergaulan

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf dalam Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung pada 31 Januari-1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Sumber :
  • IST

Jakarta, VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI telah membuka secara resmi kegiatan Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Januari 2025. Pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian dari peringaran Hari Lahir NU yang ke-102 tahun.

Secara garis besar kongres ini terbagi dalam dua kegiatan utama yaitu Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung pada 31 Januari-1 Februari 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, dan Festival Keluarga Indonesia yang digelar pada 1-2 Februari 2025 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.

Keduanya memiliki satu tujuan untuk meningkatkan peran keluarga dalam memberi kontribusi positif terhadap pada kehidupan sekitar baik dari aspek antarindividu dalam keluarga hingga pada lingkungan yang lebih luas. Beda dari keduanya adalah pada output dan strategi yang akan dilahirkan.

Menko PMK RI Pratikno dalam Kongres Keluarga Maslahat NU yang berlangsung pada 3

Photo :
  • IST

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa gerakan persolatan ini harus sesegera mungkin dibangun dan dikembangkan secara mandiri tanpa harus menunggu kerja sama dengan pihak lainnya.

"Gerakan persalatan ini harus kita bangun dan kembangkan sendiri bahkan tidak menunggu-nunggu kerja sama dengan pihak manapun agar bisa segera kita rancang dan eksekusi," katanya, dalam siaran pers PB NU yang diterima VIVA.

Ia menyampaikan bahwa hal ini berkaitan kemaslahatan NU dan juga akan meminta bantuan para kiai untuk kelancaran program ini. Gus Yahya menjelaskan tujuan diadakan pembinaan persalatan ini untuk mengajak para keluarga di kalangan NU mengerti dan memahami mengenai hal ini dimulai dari bersuci sebelum salat.

"Kita minta ada gerakan untuk binaan ini mengajak keluarga untuk mengerti dan memahami mengenai persalatan ini dimulai thoharoh atau bersuci," katanya.

Harlah ke-102 NU, Presidium PO dan MLB NU Soroti Anomali dalam Kinerja & Kebijakan

Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Wahid

Photo :
  • IST

Gus Yahya berharap melalui Kongres Keluarga Maslahat NU nantinya GKMNU dapat menjadi vaksin dari tren perkembangan pergaulan melalui teknologi digital dan komunikasi.

NU Koreksi Ketua DPD soal Usulan Zakat Bisa untuk Biayai Program Makan Bergizi

“Ada sisi lain yang diharapkan dari GKMNU, yaitu dapat menjadi serum atau vaksin dari tren perkembangan pergaulan yang kita lihat dewasa ini yang semakin secara intens diperiteasi oleh berbagai macam teknologi digital dan komunikasi,” katanya.

Ia menambahkan melalui program dan kegiatan GKMNU, masyarakat makin hangat dan erat kemanusiwiannya serta tidak menyerah dengan perkembangan teknologi saat ini.

Terima Banyak Laporan Masalah PSN PIK 2, Ketum PBNU: Perlu Dikaji Lebih Dalam

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf dan Menko PMK RI Pratikno dalam Kongres Keluar

Photo :
  • IST

“Kita berharap, GKMNU ini maka pergaulan di antara sesama kita masih bisa tetap kita jaga kemanusiawiannya, kehangatannya, dan tidak serta-merta menyerah pada berbagai platform teknologi yang memang mungkin menyediakan kemudahan-kemudahan, tapi jangan sampai merelakan hubungan kesejatian di antara manusia,” ujar Gus yahya.

Gus Yahya menyampaikan melalui ikhtiar yang dilakukan NU dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia. “Insyaallah semoga hadir dengan barakah uang nyata untuk kita semua, untuk kemaslahatan keluarga kita, kemaslahatan Indonesia tercinta, dan kemaslahatan kemanusiaan. semoga ikhtiar ini dapat mencapai seluruh maksud baiknya,” katanya.

Senada, Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Wahid menyampaikan bahwa Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama merupakan bentuk khidmah NU melalui kegiatan dan program kepada masyarakat Indonesia.

“Kongres ini merupakan konsolidasi khidmah NU untuk langsung melayani keluarga Indonesia dan upaya konsolidasi keluarga internal NU melalui kegiatan atau program dari keluarga maslahat NU,” katanya.

Ia menambahkan setelah dilaksanakan kongres, terdapat kegiatan Festival Keluarga Indonesia yang dilaksanakan di Mall Kota Kasablanka terbuka secara umum untuk seluruh masyarakat muslim maupun non-muslim dengan harapan edukasi tentang keluarga maslahat dapat terbangun di wilayah perkotaan.

Alissa menyampaikan bahwa saat ini GKMNU bersama seluruh mitra sampai ditingkat desa telah mengedukasi keluarga Indonesia mengenai keluarga maslahat, pencegahan stunting, bimbingan pernikahan kepada calon pengantin, dan edukasi seksual bagi remaja.

“Saat ini sudah lebih dari 1,5 juta keluarga kami bina, lebih dari 5 ribu calon pengantin untuk bimbingan calon pengantin bersama Kemenag dan Kemenkes, 3 ribu bayi di bawah usia 2 tahun yang sudah terjangkau program kami, 30 ribu remaja, sekolah, dan masdarah yang terlibat dengan ribuan guru dan tenaga pendidikan sampai di tingkat desa,” katanya.

Alissa menyampaikan bahwa NU dinilai oleh masyarakat menjadi acuan atau pedoman dalam melaksanakan ibadah dan aktivitas salah satunya membina keluarga. Sehingga melalui kongres ini, dapat mengurangi kasus kekerasan dalam rumah tangga, transformasi digital, kemiskinan bersama pihak pemerintah, masyarakat sipil, dan kemitraan GKMNU.

Kegiatan pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno; Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Wihaji; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Arifatul Choiri Fauzi; Menteri Agama RI Nasarudin Umar; Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran RI Christina Aryani; Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Dofiri; Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamarudin Amin; Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad, Direktur Pesantren Kemenag RI Basnang Said; Direktur Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan Kemenag RI Nyayu Khodijah, Direktur Penerangan Islam Kemenag RI Ahmad Zayadi, serta Direktur Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono Abdul Ghofur.

Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh 300 peserta yang merupakan pengurus PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, anggota Satuan Tugas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (Satgasnas GKMNU), dan undangan kemitraan.

Terdapat beberapa tujuan dari kegiatan ini, antara lain; 1) menyusun arah strategis NU terkait perwujudan keluarga maslahat sesuai dengan tantangan yang dihadapi; 2) mempublikasi inisiatif keluarga maslahat mengenai nilai dan prinsip kemaslahatan keluarga; 3) mengarusutamakan keluarga maslahat NU sebagai isu bersama, fokus gerakan, dan ruang pemberdayaan untuk masyarakat Indonesia; 4) membangun dan memperluas kemitraan dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia yang maslahat; dan 5) meluncurkan aplikasi GKMNU. 

Hasil diskusi mendalam tersebut juga akan membahas strategis bagi keluarga Indonesia dalam membangun kehidupan yang maslahat dan Tangguh di era penuh tantangan ini yang dikelola secara komprehensif melalui Satuan Tugas Gerakan Nasional (Satgasnas) GKMNU atas mandat PBNU. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, kongres ini menjadi platform penting untuk mewujudkan visi transformasi sosial melalui keluarga sebagai pilar utama bangsa.

GKMNU dan Peluncuran Aplikasi GKMNU

Gerakan GKMNU mengusung konsep utama yakni Keluarga, Maslahat, dan Arah gerakan. Keluarga adalah Ikatan berdasarkan hubungan darah, perkawinan, atau pertalian emosional. Dalam konteks GKM, Keluarga dimaknai secara luas sebagai masyarakat dengan ikatan kebersamaan.

Kedua, Maslahat berarti kepentingan, manfaat, atau kebaikan bersama. Dalam GKM, arti Maslahat adalah tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Ketiga, Isu keluarga sangat penting dan menjadi perhatian banyak warga NU. GKM menjadi wadah bersama dalam berkhidmah mewujudkan keluarga maslahat. Jadi GKM adalah gerakan masyarakat yang memiliki ikatan dan tujuan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan.

Ada enam dimensi yang menjadi program Gerakan Keluarga Maslahat NU di antaranya Relasi Maslahat, Keluarga Sejahtera, Keluarga Sehat, Keluarga Terdidik, Keluarga Moderat, dan Keluarga Cinta Alam.

PBNU juga meluncurkan aplikasi GKMNU secara simbolis dengan menyentuh layar oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Waka Polri Komjen Dofiri, dan Penanggung Jawab Kongres Alissa Wahid.

Dalam aplikasi ini terdapat konsultasi keluarga dengan AI sebagai solusi cerdas untuk masalah keluarga, kapan saja dan di mana saja, terdapat materi edukasi tanpa terbatas yang dapat diakses kapan saja artikel, video, dan panduan seputar parenting, pendidikan, keuangan keluarga, kesehatan hingga cinta alam.

Terdapat juga informasi kegiatan terkini sehingga dapat menemukan acara dan kegiatan bermanfaat untuk mempererat ikatan keluarga, serta tips praktis yang menambah wawasan terbaru membangun keluarga bahagia dan maslahat.

Unduh aplikasi GKMNU sekarang melalui https://gkmnu.id/aplikasi 

Penandatangan MoU antara PBNU dengan Kementerian PMK RI serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf menandatangi MoU kerja sama bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno mengenai Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melalui nomor 01/NK/MENKO/PMK/1/2025, 324/PB.23/A.II.05.61/99/01/2025.

Selain Kementerian PMK, Gus Yahya juga menandatangi MoU kerja sama bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI Wihaji mengenai Peningkatan Peran Serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Dalam Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dengan Nomor 22/KSM/G2/2025, 3425/PB.23/A.II.05.61/99/01/2025.

Kemen-PMK-GKMNU memberdayakan masyarakat maslahat

Menko PMK RI Pratikno menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto bersama Kementerian PMK RI melakukan pencegahan stunting, perundung, dan kekerasan yang searah dengan program dari GKMNU.

“Dalam melaksanakan program bersama, kita harus melindungi keluarga, Pemerintah bersama PBNU dan GKMNU untuk memberdayakan juga melindungi dari berbagai macam hempasan yang terjadi sekarang ini sebagai contoh kita lembaga pendidikan kita dipermudah oleh teknologi digital, oleh media sosial untuk berkomunikasi,” Katanya dalam sambutan kegiatan Kongres Keluarga Maslahat NU.

Ia menyampaikan bahwa saat ini banyak kemiskinan terjadi di masyarakat khususnya di tingkat desa yang disebabkan oleh judi online, sehingga Kemen-PMK saat ini berfokus di dua level yaitu level bawah dan level atas.

“Ada pekerjaan di level mikro di desa-desa, ada pekerjaan besar untuk melindungi masyarakat kita, ini pekerjaan di dua level, level bawah dan perlindungan di level yang lebih atas,” katanya.

Pratikno berharap dengan adanya kerja sama bersama NU dan GKMNU, masyarakat makin berdaya dan bijak dalam membina keluarga.

Susunan acara

Jumat, 31 Januari 2025

08.30 – 10.20 : Pembukaan
13.30 -15.30 : Seminar Strategi Pembangunan Keluarga untuk Indonesia Maslahat 2045 bersama Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami; Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopin Andustri; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI Abu Rohmad; dan Wakil Ketua Satgasnas GKMNU Alissa Wahid.
16.00 – 18.00 : Breakout 1 (Relasi Maslahat, Keluarga Terdidik, Keluarga Cinta Alam)
19.30-21.30 : Breakout 2 (Keluarga Sehat, Keluarga Moderat, Keluarga Sejahtera)

Sabtu, 1 Februari 2025
08.00 – 10.00 : Penutupan
10.00 – 12.30 : Kondolidasi GKMNU

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya