4 Kritik PDIP Terhadap 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran, Singgung Warisan Jokowi
- Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta, VIVA – Pada Selasa, 28 Januari 2025, pemerintahan Prabowo-Gibran genap berusia 100 hari sejak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Chico Hakim memberikan ulasan tentang capaian pemerintahan selama periode tersebut.
1. PDIP Puas Tapi Pemerintahan Terlalu Dini untuk Dievaluasi
Chico menyatakan bahwa PDIP merasa cukup puas dengan pencapaian yang ada, meskipun ia menekankan bahwa dalam 100 hari pertama, pencapaian yang benar-benar terukur belum bisa dinilai secara menyeluruh.
“Puas, dari PDIP so far so good, saya melihat beberapa hasil survei, kita harus akui bahwa para pemilih Mas Ganjar dan Prof Mahfud itu 75% katanya mengatakan puas, tapi kan pada prinsipnya dalam 100 hari ini belum bisa ada yang betul-betul terukur keberhasilan-keberhasilan itu” ujar Chico, dilansir YouTube tvOne.
Menurutnya, hasil survei lebih mencerminkan stabilitas politik yang dirasakan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa hal ini tidak terlepas dari kontribusi PDIP yang mendukung stabilitas pemerintahan sejak awal.
“Jadi yang dinilai rasa-rasanya lebih ke suasana politik, stabilitas itu yang dirasakan oleh masyarakat dan itu yang tercermin survei-survei tersebut. Ini ada andil PDI Perjuangan yang enggak mengganggu pemerintahan sejak awal. Artinya suasana kondusif,” tambah Chico.
Meskipun mendukung kebijakan-kebijakan Presiden Prabowo, Chico juga mengingatkan bahwa terlalu dini untuk memberikan kritik yang keras, karena pemerintahan baru saja dimulai dan masih membutuhkan waktu untuk mencapai hasil yang signifikan.
“Tapi untuk 100 hari ini, terlalu dini untuk kemudian memberikan kritik yang keras,” ujarnya.
2. Kontroversi yang Muncul Dinilai dari Warisan Jokowi
Terkait dengan kontroversi yang muncul, Chico menilai bahwa sebagian besar kasus yang sedang ramai diperbincangkan adalah warisan dari pemerintahan sebelumnya, yaitu era Presiden Jokowi.
“Banyak kontroversi atau kasus-kasus yang terjadi yang muncul ke permukaan di 100 hari pemerintahan ini adalah warisan dari yang lalu misalnya ada kasus korupsi timah Harvey Moeis, kemudian kasus pagar laut, ada beberapa hal lain yang memang sebenarnya bukan dari kebijakan pemerintahan yang sekarang,” terang Chico.
3. Kesenjangan Kualitas Antara Prabowo dan Para Pembantunya
Namun, Chico juga memberikan catatan terkait dengan kualitas dan kompetensi pembantu Presiden Prabowo.
“Pak Prabowo dengan international exposure yang begitu luas, pendidikan yang begitu tinggi di berbagai macam bidang bukan hanya militer dan pengalaman yang begitu mumpuni untuk menjadi seorang presiden, harus dibantu oleh para pembantu yang punya kualitas dan kompetensi yang lebih,” ujar Chico.
Ia mengungkapkan bahwa kualitas antara Presiden dan para pembantunya terkadang terasa terlalu jauh, yang bisa mempengaruhi jalannya pemerintahan.
"Kita lihat justru memang ada catatan terkait dengan kualitas dan gap quality antara presiden dan para pembantunya yang menurut kami agak terlalu jauh," tambahnya.
4. Prabowo Diminta Perhatikan Isu Dalam Negeri
Chico juga mengingatkan Presiden Prabowo untuk lebih memperhatikan isu-isu domestik selain fokus pada diplomasi internasional. Ia menegaskan pentingnya perhatian pada kinerja dalam negeri agar pemerintahan bisa berjalan lebih optimal.
"Kami ingin mengingatkan banyak hal-hal di dalam negeri yang perlu perhatian, termasuk untuk mengawasi kinerja para menteri dan pembantu-pembantunya yang lain," katanya.