Operasi SAR Longsor Pekalongan Ditutup Meski 1 Korban Belum Ditemukan, Ini Alasannya

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

Pekalongan, VIVA – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, resmi dihentikan setelah seluruh korban longsor yang teridentifikasi berhasil ditemukan.

Malam Mengerikan: 4 Orang Terjebak di Mal Sunter Selama Hampir Setengah Jam

Namun, satu korban yang sempat diduga terkait longsor, Teguh Imanto, ternyata merupakan korban terpisah yang terseret arus sungai Welo saat meluap.  

Peristiwa longsor terjadi pada Senin, 20 Januari 2025, diikuti dengan operasi SAR yang berlangsung selama tujuh hari. Sebanyak 25 korban longsor berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Kemenlu Pastikan Jenazah WNI yang Ditembak di Malaysia Segera Dipulangkan

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), menyampaikan bahwa pencarian resmi dihentikan pada Sabtu (27 Januari), sesuai dengan prosedur standar.  

Tim SAR evakuasi korban longsor di Petungkriyono Pekalongan.

Photo :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno
Terkuak Motif Pria Mutilasi Wanita asal Blitar Gegara Cemburu dan Sakit Hati

“Hingga Sabtu kemarin, seluruh korban longsor sudah dievakuasi dan diidentifikasi berdasarkan laporan kehilangan. Untuk korban terakhir yang bernama Teguh Imanto, setelah dilakukan pendalaman, diketahui bahwa ia bukan korban longsor, melainkan korban terseret arus sungai Welo saat meluap,” jelas Budiono dalam konferensi pers.  

Tim SAR telah melakukan pencarian di sungai Welo sejak Rabu, menyusuri aliran dari bawah kafe Allo hingga objek wisata Black Canyon. Meskipun dua korban longsor sebelumnya ditemukan di lokasi tersebut, pencarian tidak menemukan jejak Teguh hingga Jumat.  

Dengan seluruh korban longsor berhasil ditemukan, operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai. Namun, Basarnas tetap berkomitmen memantau situasi dan siap melakukan evakuasi jika ada informasi baru terkait keberadaan korban terseret arus.  

Pihak keluarga Teguh Imanto juga menyampaikan bahwa mereka ikhlas atas apa yang terjadi. “Istri saudara Teguh telah menyatakan bahwa keluarga menerima dan mengikhlaskan musibah ini. Meski begitu, Basarnas akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan siap bertindak jika ada perkembangan baru,” ujar Budiono.  

Penutupan operasi SAR ini menandai keberhasilan kerja keras tim SAR gabungan, meskipun kehilangan yang dialami keluarga korban tetap meninggalkan duka mendalam. Basarnas juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak selama operasi berlangsung. 

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya